sejumlah perwakilan Demokrat di Kongres AS telah memperingatkan presiden negara ini dalam sebuah surat tentang pemulihan hubungan India dengan Cina dan Rusia dan mendesak Donald Trump untuk memperbaiki hubungan Washington yang rusak dengan New Delhi akibat tarif dan mempertimbangkan kembali pengenaan tarif terhadap India.
Surat ini ditandatangani oleh sejumlah tokoh terkemuka dari Partai Demokrat, termasuk Deborah Ross, Ro Khanna, Brad Sherman, Sydney Kamlager-Dove, Raja Krishnamoorthi, dan Pramila Jayapal. Tidak ada anggota parlemen dari Partai Republik yang menandatangani permintaan ini.
Para anggota DPR memperingatkan bahwa kenaikan tarif pemerintahan Trump merugikan perdagangan, lapangan kerja, dan salah satu kemitraan strategis terpenting Amerika Serikat, serta dapat mendorong New Delhi lebih dekat ke Cina dan Rusia, menggeser keseimbangan kekuatan di Asia yang menguntungkan mereka.
Dalam surat kepada Gedung Putih, para anggota parlemen menulis bahwa kenaikan tarif yang tajam, dalam beberapa kasus menaikkan tarif barang-barang India hingga 50 persen, telah merugikan produsen Amerika, mengganggu rantai pasokan, dan mengasingkan sekutu utama AS. Surat kepada Trump tersebut berbunyi:
Tindakan-tindakan pemerintahan Anda baru-baru ini telah melemahkan hubungan dengan negara demokrasi terbesar di dunia, dengan konsekuensi negatif bagi kedua negara. Kami mendesak Anda untuk segera mengambil langkah-langkah guna memulihkan kemitraan vital ini. Kongres AS khawatir bahwa kebijakan perdagangan Trump mendorong India menjauh dari Washington dan semakin dekat dengan Tiongkok dan Rusia, yang dapat melemahkan posisi geopolitik Amerika di Asia.
Alasan utama kekhawatiran Kongres AS tentang eskalasi ketegangan antara India dan AS serta konsekuensinya dapat diringkas sebagai berikut:
1. Peningkatan Tarif untuk India
Partai Demokrat di Kongres AS telah memperingatkan bahwa kenaikan tarif yang tajam oleh pemerintahan Trump telah merusak hubungan perdagangan dengan India. Dalam beberapa kasus, tarif telah meningkat hingga 50 persen, mengganggu rantai pasokan dan merugikan produsen Amerika.
2. Melemahkan Salah Satu Kemitraan Strategis Terpenting Amerika
India dikenal sebagai salah satu sekutu utama Amerika di Asia. Namun, kebijakan ekonomi Trump, terutama di bidang perdagangan, telah mendorong New Delhi untuk berupaya mendiversifikasi hubungan luar negerinya dan beralih ke Cina dan Rusia.
3. Reaksi Negatif Opini Publik India
Citra AS di mata publik India telah rusak parah setelah pemberlakuan tarif yang tinggi. Seruan untuk memboikot barang-barang Amerika telah meningkat di India, yang memicu peningkatan ketegangan diplomatik antara kedua negara.
4. Pemulihan hubungan India dengan Cina dan Rusia di forum internasional
Perdana Menteri India Narendra Modi bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai. Pertemuan ini, terutama setelah bentrokan perbatasan India-Cina pada tahun 2020, dipandang sebagai tanda keterlibatan kembali India dengan para pesaing Amerika di Asia.
5. Kekhawatiran Tentang Pembentukan Blok Baru Tanpa Kehadiran AS
Para analis Barat telah memperingatkan bahwa kebijakan Trump telah menyebabkan sekutu tradisional AS seperti India, Prancis, Jepang, dan Kanada bergerak menuju perjanjian ekonomi dan keamanan yang independen. Tren ini dapat melemahkan peran kepemimpinan Amerika di dunia.
6. Dampak Negatif terhadap Ketenagakerjaan AS dan Perekonomian Domestik
Kenaikan tarif tidak hanya merusak hubungan luar negeri, tetapi juga memberikan tekanan pada produsen dan pekerja Amerika. Kongres khawatir bahwa kebijakan ini akan menyebabkan penurunan ekspor, peningkatan biaya, dan hilangnya lapangan kerja.
Tentu saja, ada alasan geopolitik yang lebih mendalam untuk hal ini, yang telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan Demokrat di Kongres AS:
1. Menggeser Keseimbangan Kekuatan di Asia
Kedekatan India dengan Cina dan Rusia dapat menggeser keseimbangan kekuatan di Asia, sehingga merugikan AS. Dengan populasinya yang besar, pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan lokasi geopolitik yang strategis, India memainkan peran penting dalam membendung pengaruh Cina. Jika India bergerak menuju kerja sama dengan Cina dan Rusia, aliansi keamanan AS seperti QUAD akan melemah.
2. Melemahkan Kebijakan Membendung Cina
Salah satu tujuan utama kebijakan luar negeri AS adalah membendung kekuatan Cina yang semakin besar di bidang ekonomi, militer, dan teknologi. Sebagai kekuatan regional, India memainkan peran penting dalam membendung ini. Kedekatan India dengan Cina, terutama di bidang teknologi, energi, dan infrastruktur, dapat membuat strategi membendung Cina menjadi tidak efektif.
3. Kerja Sama Militer India dengan Rusia
India tetap menjadi salah satu pembeli senjata Rusia terbesar. Kerja sama militer antara India dan Rusia, termasuk proyek bersama seperti rudal BrahMos, telah menimbulkan kekhawatiran di Washington. Kerja sama ini dapat meningkatkan akses Rusia ke teknologi sensitif dan intelijen regional.
4. Melemahnya Aliansi Multilateral yang Dipimpin AS
AS telah berupaya mengonsolidasikan pengaruhnya di Asia dengan membentuk aliansi seperti QUAD (bersama India, Jepang, Australia, dan AS) dan IPEF (Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik). Kedekatan India dengan Cina dan Rusia dapat mengurangi konvergensi India dengan aliansi-aliansi ini dan menciptakan perpecahan dalam kebijakan regional AS.
5. Kekhawatiran tentang Konvergensi dalam Organisasi Anti-Barat
Dalam beberapa tahun terakhir, India telah meningkatkan partisipasinya dalam organisasi-organisasi seperti Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) dan BRICS. Organisasi-organisasi ini, yang di dalamnya Cina dan Rusia memainkan peran utama, seringkali mengambil posisi anti-Barat. Kehadiran aktif India dalam lembaga-lembaga ini dapat melemahkan posisi Amerika di forum-forum internasional.
6. Meningkatnya Ketergantungan India pada Energi Rusia
Setelah perang Ukraina, India telah meningkatkan impor minyak murah dari Rusia. Ketergantungan energi ini dapat memperumit hubungan India dengan Barat dan mendorong New Delhi untuk mengambil posisi yang selaras dengan Rusia dalam krisis internasional.
7. Implikasi Jangka Panjang bagi Kepentingan Keamanan Global Amerika
Jika India, sebagai kekuatan yang sedang berkembang, bergerak menuju kerja sama strategis dengan Cina dan Rusia, tatanan global yang dipimpin AS akan menghadapi tantangan serius. Tren ini dapat mengarah pada penguatan blok anti-Amerika dan berkurangnya pengaruh Washington di lembaga-lembaga internasional.(sl)
Your Comment