30 September 2025 - 22:40
Source: ABNA
Uni Eropa Kembali Menerapkan Sanksi terhadap Iran

Uni Eropa kembali memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Iran, sehari setelah sanksi PBB diaktifkan.

Menurut kantor berita internasional AhlulBayt (AS) – Abna – Uni Eropa hari ini, Senin, mengumumkan bahwa mereka kembali memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Iran yang terkait dengan aktivitas nuklir negara tersebut. Keputusan ini diambil sehari setelah sanksi PBB terhadap Teheran diaktifkan kembali.

Sanksi Eropa meliputi larangan ekspor senjata, peralatan terkait pengayaan uranium, dan rudal balistik. Pembatasan juga diberlakukan, seperti larangan perjalanan, pembekuan aset individu dan entitas Iran, serta sanksi keuangan dan perdagangan terhadap minyak, gas, dan produk petrokimia Iran.

Dalam kerangka ini, aset Bank Sentral Iran dan beberapa bank besar Iran lainnya di Uni Eropa kembali dibekukan, dan penerbangan kargo Iran dilarang memasuki bandara Uni Eropa.

Langkah ini diambil setelah Prancis, Inggris, dan Jerman (Troika Eropa) menggunakan mekanisme snapback dalam kesepakatan nuklir 2015; mekanisme yang memungkinkan kembalinya sanksi PBB secara otomatis. Upaya bersama Rusia dan Tiongkok untuk mencegah proses ini di Dewan Keamanan gagal.

Pernyataan Tiga Pihak (Trilateral)

Prancis, Jerman, dan Inggris menyatakan dalam pernyataan bersama bahwa tujuan utama mereka adalah mencegah Iran memperoleh senjata nuklir. Negara-negara tersebut menuduh Iran berulang kali melanggar komitmennya dan mengatakan bahwa mereka tidak punya pilihan selain mengaktifkan mekanisme snapback.

Meskipun demikian, mereka menekankan bahwa mereka tetap berkomitmen pada diplomasi dan ingin melanjutkan negosiasi. Pernyataan tersebut juga menyerukan Iran untuk menahan diri dari tindakan yang meningkatkan ketegangan dan tetap mematuhi kewajiban internasionalnya.

Reaksi Iran

Sebaliknya, Abbas Araqchi, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, menyebut keputusan tersebut ilegal dan, dalam surat kepada rekan-rekannya di beberapa negara di dunia, meminta agar tindakan tersebut ditolak. Sambil menekankan kesiapan Teheran untuk berdialog, ia menyatakan bahwa Iran akan berdiri teguh melawan setiap pelanggaran terhadap hak dan kepentingan sahnya.

Masoud Pezeshkian, Presiden Republik Islam Iran, juga mengutuk kembalinya sanksi PBB dan mengatakan bahwa Teheran siap menghadapi skenario apa pun dan tidak akan terlibat dalam negosiasi yang mengarah pada krisis baru.

Your Comment

You are replying to: .
captcha