Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Pertemuan pemikiran strategis bertema peningkatan peran perempuan aktivis pengikut Ahlulbait as diselenggarakan oleh Divisi Perempuan dan Keluarga Majma' Ahlulbait as, dengan partisipasi lebih dari 20 peserta dari 9 negara (termasuk Lebanon, Suriah, Indonesia, India, dan lainnya).
Para pembicara menekankan pentingnya jihad penjelasan (jihad tabyin), warisan perjuangan Sayidah Zainab (sa), dan perlunya melawan kolonialisme mental dan distorsi narasi Barat dalam menghadapi perang kognitif musuh.
Dr. Rukn-Abadi dan Dr. Alasound menyampaikan bahwa kekuatan spiritual perlawanan harus diperkuat agar tidak dapat dipahami dan dihancurkan oleh Barat. Mereka juga membahas sejarah orientalisme sebagai alat dominasi makna dan kebudayaan atas Timur.
Poin penting disampaikan bahwa dunia kini menyadari siapa pelaku kezaliman sebenarnya, terutama setelah perang Gaza, di mana media berperan penting membangkitkan kesadaran global. Islamofobia berubah menjadi ketertarikan pada Islam.
Dr. Khezali menambahkan bahwa keteguhan dan semangat Sayidah Zainab sa dan Imam Husein as harus dijadikan inspirasi perjuangan zaman ini. Ia menyitir ayat-ayat Alquran terkait strategi perang dan menyebut bahwa kemenangan bukan semata dari kekuatan fisik, melainkan iman, tekad, dan kesatuan hati. Peran perempuan di medan media dan penjelasan kebenaran kini sangat vital.
Pertemuan ditutup dengan seruan untuk membentuk tim ilmiah strategis lintas negara serta meneguhkan tekad untuk terus aktif di jalur perlawanan intelektual dan spiritual di era perang kognitif ini.
Your Comment