30 Juni 2025 - 10:53
Lebih dari 1300 Ulama Sunni Iran Nyatakan: Perlawanan terhadap Zionis adalah Kewajiban Syar’i

Lebih dari 1300 ulama, cendekiawan, dan tokoh masyarakat Sunni Iran merilis sebuah pernyataan penting yang menegaskan bahwa perlawanan terhadap rezim Zionis dan pendukungnya merupakan kewajiban syar’i dan tanggung jawab ilahi umat Islam.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Lebih dari 1300 ulama, cendekiawan, dan tokoh masyarakat Sunni Iran merilis sebuah pernyataan penting yang menegaskan bahwa perlawanan terhadap rezim Zionis dan pendukungnya merupakan kewajiban syar’i dan tanggung jawab ilahi umat Islam.

Pernyataan ini dikeluarkan menyusul kemenangan strategis Iran dalam menghadapi serangan langsung Israel. Dalam pernyataan tersebut, mereka menyebut rezim Zionis sebagai “tumor kanker” hasil dari konspirasi Inggris dan Amerika, yang selama ini menjadi sumber kejahatan terhadap bangsa Palestina, terutama perempuan dan anak-anak.

Mereka memuji operasi 7 Oktober dan Taufan al-Aqsa sebagai titik balik besar dan awal keruntuhan superioritas militer serta ekonomi Israel. Dengan mengutip ayat suci Alquran: "Mengapa kalian tidak berperang di jalan Allah dan kaum mustadh’afin dari laki-laki, perempuan, dan anak-anak..." (QS. al-Nisa [4]: 75), mereka menyerukan perlawanan total terhadap kekuatan kafir harbi.

Para penandatangan juga mengecam keras tindakan AS dan Israel dalam membunuh tokoh-tokoh perlawanan seperti Sayyid Hassan Nasrallah, Sayyid Hasyim Shafiyuddin, Ismail Haniyah, dan Yahya al-Sinwar, dan menyebut ancaman terhadap Pemimpin Tertinggi Iran sebagai bukti frustrasi terhadap kekuatan poros perlawanan.

Dalam pernyataan itu mereka menegaskan: "Hari ini, seperti pada Perang Khandaq, Islam kembali berdiri melawan kekufuran, dan perjuangan ini akan berlanjut hingga kehancuran total kekuatan zalim." Mereka juga menyerukan kepada para pemimpin dunia Islam, cendekiawan, dan pejuang, agar mengambil sikap tegas dalam mendukung poros Islam secara nyata.

Pernyataan ini ditutup dengan kutipan ayat: "Janganlah kalian merasa lemah atau bersedih hati, kalianlah yang lebih tinggi jika kalian beriman." (QS. Ali ‘Imran [3]: 139), dan optimisme bahwa dengan pertolongan Allah, kemenangan akan berpihak kepada umat Islam.

Pernyataan ini ditandatangani oleh lebih dari 1300 tokoh dari seluruh penjuru Iran — termasuk para imam Jumat, pemimpin pesantren, pengajar Alquran, aktivis budaya, seniman, akademisi, dan tokoh masyarakat dari berbagai provinsi seperti Sistan dan Baluchistan, Kurdistan, Khorasan Utara, Golestan, Boushehr, dan Hormozgan.

Di antara tokoh-tokoh terkemuka yang menandatangani adalah:
🔹 Molavi Abdussamad Sadati (Imam Jumat Saravan),
🔹 Mamusta Faeq Rostami (Imam Jumat Sanandaj),
🔹 Molavi Abdul Sattar Hossein Zehi (Imam Jumat Khash),
🔹 Molavi Ghulam Nabi Tavakkoli (Imam Jumat Taybad),
🔹 Haji Akhund Ghorban Mohammad Onaq (Imam Jumat Turkmen),
serta para imam Jumat dari Baneh, Mahabad, Urmia, Mirjaveh, Chabahar, dan Gorgan.

Tak hanya ulama, para pelaku budaya dan sosial, guru, mahasiswa, seniman, penyair, tenaga medis, serta aktivis perempuan juga turut menandatangani pernyataan ini—menandakan dukungan luas dan keragaman suara Sunni Iran dalam membela Palestina dan barisan muqawamah.

Your Comment

You are replying to: .
captcha