18 Mei 2025 - 20:24
Source: IQNA
Iman Sahaf; Dari Menjadi Pelopor dalam Tawasih Perempuan hingga Tampil di Vatikan

Iman Sahaf, perempuan yang terlahir dari keluarga taat Alquran, menjadi juri lomba Alquran tingkat internasional di usianya yang ke-20, dan pernah menjadi pengajar sekaligus juri di puluhan lomba Alquran tingkat provinsi, nasional, dan internasional.

 konferensi ke-30 yang menghormati para abdi Alquran diadakan pada tanggal 16 Maret tahun lalu, di pertengahan bulan suci Ramadhan. Acara tersebut, yang diadakan di hadapan Presiden Masoud Pezeshkian, memberikan penghormatan kepada 13 aktivis Alquran dan kelompok madah dan paduan suara Alquran. Salah satu tokoh yang diperkenalkan sebagai abdi Alquran pada acara ini adalah Iman Sahafnaeni, salah seorang aktivis Alquran di negeri Iran.

Iman Sahaf lahir dari keluarga yang pilar-pilarnya didirikan pada ayat-ayat wahyu. Bertahun-tahun kemudian, dengan kegigihan yang ditunjukkannya dan keahlian yang diperolehnya di bidang Alquran, ia muncul sebagai salah satu wanita aktif yang paling terkenal di negara Iran dalam bidang Alquran.

Iman Sahaf memulai perjalanannya di bidang Alquran di usia muda. Wanita penghafal Alquran ini mulai mengajarkan dan mempromosikan adab membaca yang benar sejak masa remajanya, dan melanjutkan jalan ini hingga akhirnya ia berhasil memperoleh kursus membaca pada tahun 1399 HS.

Ustad Mehdi Hassani; Sebuah dokumen berharga yang menjadi bukti penguasaan dan kepiawaiannya dalam teknik tilawah.

Dalam wawancaranya dengan media, ia sendiri mengaku mulai mengajar saat masih remaja.

Karier Iman Sahaf di bidang juri dimulai sejak awal kariernya. Di usianya yang ke-20, ia pertama kali masuk dalam tim juri musabaqoh internasional. Suatu kehormatan yang hanya sedikit orang pada usia itu yang pernah mendapatkannya.

Iman Sahaf tidak hanya seorang juri dan guru; Ia memiliki suara yang bergema di bidang Ibtahal, Tawashih, dan paduan suara Alquran.

Salah satu penampilannya yang paling menonjol adalah menghadiri acara peringatan 2.000 tahun kelahiran Isa al-Masih (as) di Vatikan. Sebuah program yang menunjukkan kesatuan agama dan kebesaran seni Alquran Iran di tingkat internasional.

Keikutsertaannya dalam sejumlah perjalanan dakwah dan jihad pada masa Arbain merupakan salah satu contoh semangat pengabdian dan keikhlasan niatnya dalam memajukan budaya Alquran

Akhirnya, kehormatan tertinggi yang dicapai tokoh Alquran ini adalah diperkenalkan sebagai Abdi Alquran. (HRY)

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha