4 Mei 2025 - 21:08
Di Balik Kejahatan Media: Penghinaan terhadap Syahid Sayyid Hasan Nasrallah oleh TV al-Jadeed Lebanon Dikecam Keras

Baru-baru ini, stasiun televisi Lebanon “al-Jadeed” memicu gelombang kemarahan rakyat dan pendukung poros perlawanan setelah menayangkan laporan provokatif dari makam Syahid Sayyid Hasan Nasrallah, Sekjen Hizbullah Lebanon yang gugur syahid. Laporan ini secara terang-terangan dianggap sebagai penghinaan terhadap martabat syuhada dan simbol perlawanan.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Baru-baru ini, stasiun televisi Lebanon “al-Jadeed” memicu gelombang kemarahan rakyat dan pendukung poros perlawanan setelah menayangkan laporan provokatif dari makam Syahid Sayyid Hasan Nasrallah, Sekjen Hizbullah Lebanon yang gugur syahid. Laporan ini secara terang-terangan dianggap sebagai penghinaan terhadap martabat syuhada dan simbol perlawanan.

Program berdurasi sembilan menit yang diklaim sebagai "laporan investigatif" tersebut, disiarkan tanpa menyebut nama produser, tanpa referensi profesional, serta jauh dari standar jurnalisme yang etis. Tayangan ini lebih menyerupai pernyataan politik dan keamanan yang menyerang poros perlawanan daripada sebuah karya jurnalistik.

Menanggapi hal ini, stasiun televisi al-Manar menyatakan, “Apa yang disiarkan oleh al-Jadeed bukanlah laporan berita, melainkan sebuah pernyataan yang ofensif dan memecah belah, yang ditujukan untuk menyerang nilai tertinggi masyarakat kita, yaitu para syuhada dan cita-cita suci perlawanan.”

Ibrahim al-Moussawi, anggota parlemen Lebanon dan Ketua Komisi Media dan Komunikasi, dalam wawancara dengan al-Manar menyebut tayangan ini sebagai “kejahatan media secara penuh” yang terjadi pada momen paling sensitif dalam sejarah Lebanon. Ia menegaskan bahwa Syahid Sayyid Hasan Nasrallah adalah simbol perjuangan dan kebebasan, bukan hanya milik sebuah partai atau kelompok tertentu.

Al-Moussawi dengan tegas mengecam laporan fiktif ini dan menuntut permintaan maaf resmi dari pihak al-Jadeed. “Kebebasan pers di Lebanon harus disertai dengan tanggung jawab moral dan nasional. Yang kita saksikan hari ini adalah kekacauan media yang hanya akan membawa pada fitnah, kekacauan, dan kebingungan.”

Ia juga menyerukan kepada Presiden, Perdana Menteri, Menteri Informasi, dan Dewan Media Nasional Lebanon untuk segera bertindak guna mengontrol kekacauan media yang dapat memecah belah bangsa. “Jika lembaga peradilan tidak mengambil sikap tegas terhadap kejahatan ini, maka stabilitas Lebanon akan terus terancam.”

Dalam pernyataannya, al-Moussawi memperingatkan bahwa terdapat sejumlah partai politik yang menerima dana besar untuk membeli ruang siaran dan menjalankan proyek-proyek yang menyulut fitnah serta melayani kepentingan AS dan Zionis di dalam negeri.

Laporan ini ditutup dengan penegasan bahwa rezim Zionis, dengan membunuh para komandan perlawanan termasuk Sayyid Hasan Nasrallah, berangan-angan dapat memusnahkan Hizbullah dan mendirikan rezim boneka yang tunduk pada Barat di Lebanon. Namun yang mereka abaikan adalah tekad rakyat Lebanon yang tak bisa dikalahkan. Meski menderita luka, kehilangan, pengungsian, dan syahadah para tercinta, mereka justru menambah kekuatan perlawanan dan tidak akan pernah tunduk pada tekanan asing maupun perang psikologis musuh.

Your Comment

You are replying to: .
captcha