Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah wawancara dengan mingguan Jerman Die Zeit membela posisi Uni Eropa dalam mengatur layanan digital Amerika, bahkan dalam menghadapi ancaman untuk mencabut payung nuklir AS, dengan sinis mengatakan bahwa blok Barat tidak ada lagi.
Pernyataan von der Leyen muncul di tengah diskusi tentang aturan kepemimpinan dan perkembangan di dunia Barat.
Presiden Komisi Eropa mengklaim bahwa dia telah melakukan banyak percakapan dengan kepala negara dan pemerintahan di seluruh dunia tentang aturan kepemimpinan dan perkembangan di dunia.
Sementara itu, von der Leyen mengklarifikasi bahwa dia masih mendukung hubungan AS-UE, tetapi meminta negara-negara untuk memproduksi dan membeli lebih banyak dari produk Eropa, terutama dalam hal kebutuhan pertahanan yang kritis.
Pejabat tinggi Eropa ini mengatakan,"Tujuan imperialis Rusia tidak ada habisnya dan ini mengancam keberadaan Uni Eropa".
Pernyataan von der Leyen muncul sehari setelah Uni Eropa merasa frustrasi dengan kurangnya keterlibatan pihak Amerika dalam mencari solusi atas kebuntuan tarif.
Menurut Juru Bicara Komisi Eropa, Uni Eropa membutuhkan tingkat keterlibatan yang lebih besar dari AS untuk memajukan masalah ini.
Dalam hal ini, Financial Times baru-baru ini melaporkan bahwa kebijakan keras Presiden AS Donald Trump terhadap sekutu Eropanya di berbagai bidang telah menyebabkan Uni Eropa mencari perjanjian pertahanan dan keamanan dengan Inggris untuk memperkuat kemampuannya mendukung Ukraina.
Mengacu pada ancaman Trump tentang kurangnya perlindungan bagi sekutu NATO dan tindakannya terhadap Rusia, surat kabar Inggris tersebut melaporkan bahwa negara-negara Eropa terpaksa meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka dan membahas cara menyatukan kemampuannya untuk mendukung Ukraina dan mempertahankan diri sebaik-baiknya.(PH)
342/
Your Comment