Brigade Al Qassam, mengumumkan, para pejuang Al Qassam, Rabu lalu menyerang dan meledakkan tiga unit buldoser pasukan Rezim Zionis, dari tipe D9, di wilayah Qizan Al Najjar, di selatan kota Khan Younis, dengan tiga bom berkekuatan tinggi.
Dalam beberapa operasi terpisah di wilayah yang sama, para pejuang Brigade Al Qassam, berhasil menarik satu unit militer musuh ke mulut sebuah terowongan yang sudah dipasangi perangkap.
Saat sejumlah tentara unit militer Israel, itu memasuki terowongan, mereka segera disambut ledakan bom yang sudah dipasang sebelumnya sehingga beberapa tentara terbunuh dan terluka.
Pada Kamis lalu, tiga buldoser pasukan Rezim Zionis, di wilayah Qazzin Al Najjar, diledakkan dengan menggunakan senjata anti-tank termasuk rudal Yassin 105, sebuah bom Shawadh, dan sebuah bom barel.
Media-media Rezim Zionis, melaporkan pasukan rezim ini menyeret sejumlah dokter militer cadangan ke persidangan yang dihadiri para komandan militer, karena telah ikut menandatangani petisi menentang berlanjutnya perang di Gaza.
Surat kabar Haaretz, terkait hal ini mengutip seorang dokter militer cadangan di Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, mengatakan, para komandan militer Israel, dalam persidangan itu meminta para penanda tangan petisi untuk menghapus tanda tangannya, dan menyebut aksi itu sebagai pelanggaran terhadap hukum.
Salah satu dokter cadangan Angkatan Udara Israel, dalam wawancara dengan Haaretz mengatakan, “Saya tidak takut dipecat. Apa yang terjadi adalah upaya beberapa politisi untuk memaksa Angkatan Bersenjata mengambil sikap politik terhadap kita.”
Pada saat yang sama, surat kabar Israel Hayom, Selasa lalu menulis, 3.000 personel militer Israel, di bidang pendidikan, menandatangani sebuah petisi, dan menuntut pemulangan tawanan Israel, dari Jalur Gaza, dan menghentikan perang terhadap wilayah ini.
Di sisi lain, 200 orang keluarga tawanan, dan para tawanan Israel yang sudah dibebaskan, mengumumkan dukungan mereka atas tentara dan pilot Israel, yang menuntut penghentian perang di Gaza.
Sebelumnya dua petisi protes terhadap kebijakan-kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, diterbitkan yang sampai sekarang sudah ditandatangani oleh lebih dari 200 orang.
Salah satu petisi dibuat dan ditandatangani oleh para lulusan unit-unit serangan siber, dan yang lainnya dari kalangan pensiunan unit operasi khusus di Dinas Intelijen Militer Israel, Aman.
Radio Militer Israel, melaporkan 450 perwira militer yang masih aktif, dan tidak aktif Angkatan Laut Rezim Zionis, menandatangani sebuah petisi yang menuntut penghentian segera perang, dan upaya pemulangan para tawanan Israel, dari Jalur Gaza.
Langkah tersebut dilakukan di tengah ketidakpuasan yang terus meningkat di tengah kalangan militer, dan keamanan Rezim Zionis, karena berlarut-larutnya perang, serta kegagalan mewujudkan tujuan perang terutama pemulangan para tawanan Israel dari Jalur Gaza. (HS)
342/
Your Comment