13 April 2025 - 22:01
Source: Parstoday
NATO Menuduh Rusia Berusaha Menempatkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa

Sekjen Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, mengatakan bahwa Rusia, tengah mengkaji kemungkinan penempatan senjata nuklir di luar angkasa.

Pada saat yang sama, Mark Rutte, mengabarkan program kerja aliansi militer negara-negara Barat ini untuk menyesuaikan diri dengan ancaman-ancaman terkini.

NATO mengaku khawatir bahwa Rusia, di masa mendatang akan menciptakan perang di luar angkasa, dan menggunakan senjata-senjata nuklir anti-satelit.

Mark Rutte, mengklaim, terdapat sejumlah laporan yang menunjukkan Rusia, sedang mengkaji kemungkinan penempatan senjata-senjata nuklir di luar angkasa. 

Sementara itu Sekjen NATO menjelaskan bahwa kemampuan-kemampuan militer Rusia, di luar angkasa sudah usang, dan tidak setara dengan Barat. Menurutnya, pengembangan senjata nuklir di luar angkasa adalah jalan bagi Rusia, untuk meningkatkan kemampuannya.

Sekjen NATO, juga mengaku khawatir dengan aktivitas-aktivitas luar angkasa Rusia, dan menambahkan bahwa langkah semacam ini adalah pelanggaran nyata terhadap Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967.

Perjanjian tersebut adalah dokumen hukum internasional yang ditandatangani oleh 114 negara dunia, dan mengatur tentang penggunaan damai luar angkasa, dan kontrol persenjataan di luar angkasa, serta melarang total militerisme di luar angkasa.

Rutte menerangkan, NATO sedang menyesuaikan diri dengan perkembangan terbaru, dan sekutu-sekutu NATO sedang menyesuaikan diri dengan tantangan-tantangan yang ada di luar angkasa termasuk berbagi informasi, dan menciptakan pusat-pusat komando luar angkasa nasional, serta mengembangkan satelit-satelit yang lebih kecil yang mampu melakukan manuver lebih banyak, dan mampu memberikan perlindungan lebih besar.

NATO Meningkatkan Pengawasan Satelit di Kutub Utara

Sekjen NATO untuk pertama kalinya mengumumkan bahwa pihaknya bermaksud meningkatkan pengawasan berbasis satelit terhadap Kutub Utara, di masa depan.

Ia menegaskan, “Cina dan Rusia, terus memanfaatkan jalur-jalur laut, dan melakukan militerisme di Kutub Utara. Teknologi luar angkasa adalah solusi nyata untuk menghadapi tantangan regional. Satelit-satelit dapat membantu mengawasi pergerakan di daratan dan perairan.”

Klaim Pejabat Militer Jerman soal Kesiapan Rusia Menyerang NATO

Carsten Breuer, Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Jerman, dalam statemennya mengatakan bahwa Militer Jerman, masih bersandar pada kesetiaan AS pada NATO di bawah Presiden Donald Trump, dan kerja sama persenjataan dengan AS, masih terjaga.

Ia menuturkan, “Tantangan terbesar NATO saat ini adalah memastikan dengan segera kesiapan pasukan untuk melakukan operasi. Ancaman nyata Rusia masih terbuka, dan jumlah pasukan Rusia, tahun depan mencapai 1,5 juta orang, dua kali lipat sejak perang Ukraina.”

Menurutnya, berdasarkan prediksi yang dilakukan oleh Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Jerman, hingga tahun 2029, Rusia akan mampu melancarkan serangan luas dan konvensional ke wilayah NATO.

Ia mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin, berusaha melemahkan dan menghancurkan NATO sebagai sebuah aliansi, serta mendiskreditkan masyarakat Barat. (HS)

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha