13 April 2025 - 21:54
Source: Parstoday
Analis Dunia Arab: Iran Cetak Gol Pertama Melawan Amerika

Analis senior dunia Arab menilai desakan Tehran untuk melakukan negosiasi tidak langsung dengan Washington di Oman sebagai tujuan pertama Iran melawan Amerika Serikat.

 analis senior dunia Arab dalam artikel terperinci di situs web Rai Al-Youm hari Sabtu menyoroti negosiasi tidak langsung antara Republik Islam Iran dan Amerika Serikat di Oman dengan mengatakan,"Iran berhasil mencetak gol besar melawan Amerika Serikat dalam 'pertempuran kehendak' yang dimulai pada hari Sabtu di ibu kota Oman, Muscat".

Atwan menambahkan,"Keberhasilan ini dicapai dengan menekankan sifat negosiasi yang tidak langsung. Suatu masalah yang bertentangan dengan keinginan pihak Amerika, yang lebih menyukai negosiasi langsung. Ini adalah poin yang diutarakan Presiden AS Donald Trump saat konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sebuah pernyataan yang mengejutkan, bahkan menggemparkan Netanyahu".

Analis dunia Arab menegaskan bahwa delegasi Amerika, yang dipimpin oleh penasihat Trump, Steve Witkoff berpartisipasi dalam negosiasi ini dari posisi yang lemah dan rapuh, terutama setelah kegagalan kebijakan AS dalam mengenakan tarif bea cukai terhadap lebih dari 200 negara dan lembaga di dunia, yang mengakibatkan terisolasinya AS.Bahkan berubahnya mantan sekutu menjadi musuh baru, terutama di Eropa dan Asia. 

Atwan menambahkan,"Iran, yang dipimpin oleh Abbas Araghchi, seorang diplomat senior yang juga memimpin negosiasi perjanjian nuklir 2015 dengan kelompok 5+1, tidak menyerah pada kebijakan ancaman dan intimidasi Trump, dengan pengalaman dan keterampilan mereka dalam teknik negosiasi. Mereka berhasil memaksakan semua persyaratannya kepada Amerika, termasuk membatasi negosiasi pada masalah nuklir dan tidak membahas isu-isu seperti sistem rudal, drone, atau hubungan dengan kelompok perlawanan di Gaza, Lebanon, Yaman, dan Irak, dan akhirnya mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan".

Analis senior dunia Arab juga mengaitkan penarikan diri Trump dari ancaman serangan militer skala penuh dengan sikap tegas Iran, yang dipimpin oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam konfrontasi dengan Amerika Serikat. 

"Rakyat Iran tidak mempercayai Trump, yang secara sepihak merobek kesepakatan nuklir pada tahun 2018. Mereka tahu betul bahwa dia telah menjadi boneka rezim Israel,"tulis Atwan.

Atwan mengungkapkan,"Pada bulan-bulan awal masa jabatan kepresidenan Trump, Amerika menjadi bahan tertawaan besar di panggung dunia, dan tidak mengherankan bahwa Iran dan sekutu-sekutunya saat ini memanfaatkan kondisi ini, dengan gembira, bahkan dengan cara yang menggembirakan. Sebagaimana kata pepatah, 'Dia yang tertawa terakhir adalah orang yang tertawa paling baik'… dan masa depan akan memberi tahu siapa pemenang sebenarnya dari pertempuran ini".(PH)

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha