9 Maret 2025 - 18:15
Source: Parstoday
Bagaimana Sistem Kapitalis Barat Memperlakukan Perempuan?

Barat senantiasa mengklaim sebagai pembela kebebasan dan kesetaraan, tetapi ketika kita mengamati lebih dalam struktur sosial dan ekonominya, kita menemukan kenyataan yang mempertanyakan klaim tersebut.

Tanggal 8 Maret diperingati sebagai Hari Perempuan, dan media serta gerakan resmi Barat membicarakan kebebasan perempuan dalam masyarakat mereka. Tetapi jika kita perhatikan lebih dekat, terungkaplah kebenaran yang berbeda.

Menurut Pars Today, sistem kapitalis di Barat tidak hanya patriarki, tetapi juga mengutamakan modal dan keuntungan di atas nilai-nilai kemanusiaan, termasuk martabat wanita.

Perempuan dieksploitasi dalam sistem ini dalam dua cara utama: di bidang pekerjaan dan identitasnya.

Di tempat kerja, wanita dibayar lebih rendah daripada pria untuk melakukan pekerjaan yang sama. Kesenjangan gender ini bukan disebabkan oleh perbedaan kemampuan, tetapi lebih merupakan hasil pandangan instrumental yang melihat perempuan hanya sebagai tenaga kerja murah.

Kita tidak boleh lupa bahwa sistem kapitalis yang sama inilah, sejak masa Revolusi Industri memisahkan perempuan dari rumah dan pekerjaan tradisional mereka, dan memaksanya bekerja di pabrik, persis seperti yang dilakukannya terhadap penduduk asli Afrika.

Di sisi lain, dalam ranah identitas, situasinya lebih rumit. Dalam budaya konsumerisme Barat, wanita telah menjadi komoditas untuk kesenangan pria. Periklanan, industri mode, dan industri seks mendorong wanita menjadi daya tarik seksual, sampai pada titik ketika dalam iklan pekerjaan, penampilan fisik mereka dianggap lebih penting daripada keterampilannya.

Saat ini, jaringan sosial Barat seperti OnlyFans secara resmi lebih menghargai tubuh wanita dan mengabaikan bakat mereka. Pandangan seperti itu tidak saja mencoreng martabat perempuan, tetapi juga mengaburkan peran ibu dan menggambarkannya sebagai hambatan bagi “kemajuan.”

Apa Hasilnya?

Wanita Barat, untuk mendapatkan status sosial, dipaksa mengubah diri mereka sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pria kapitalis. Namun, Barat menyebut proses ini sebagai "pembebasan perempuan dari batasan tradisional." Tetapi apakah ini benar-benar kebebasan dan kesetaraan?

Tentu saja, mengkritik struktur ini tidak berarti mengabaikan upaya dan keberhasilan perempuan di masyarakat Barat. Banyak wanita, anak perempuan, dan ibu, meskipun menghadapi kendala, telah mampu berhasil di bidang ilmiah, manajerial, dan budaya. Tetapi keberhasilan ini tidak mengabaikan kontradiksi dan ketidaksetaraan struktural yang mendalam.(PH)

342/

Your Comment

You are replying to: .
captcha