Mamosta Mahmoud Ibn Al Khayat, mengatakan, Imam Mahdi, bukan hanya keturunan Nabi Muhammad SAW, tapi juga seorang pembimbing umat manusia di masa kemunculannya yang memainkan peran kunci dalam mengakhiri penindasan dan kerusakan di muka bumi.
Pada saat yang sama, Mamosta Mahmoud Ibn Al Khayat juga menyoroti kedudukan Imam Mahdi, di tengah para pengikut mazhab Ahlu Sunnah, dan urgensitas tokoh besar ini dalam keyakinan Islam.
Imam Salat Jumat Saqqez menuturkan, “Ahlu Sunnah secara luas meyakini Imam Mahdi, dan menganggap beliau sebagai juru selamat umat manusia.”
Menurut ulama Ahlu Sunnah ini, terdapat banyak sumber riwayat yang menjelaskan tentang kemunculan Imam Mahdi, dan peran beliau dalam menegakkan keadilan di dunia.
“Imam Mahdi, adalah keturunan Nabi Muhammad SAW, dan pada akhirnya beliau akan muncul untuk menegakkan keadilan di muka bumi, dan menumpas penindasan serta kerusakan di saat dunia dipenuhi oleh krisis,” imbuhnya.
Mamosta Mahmoud Ibn Al Khayat menegaskan, “Keyakinan ini di tengah pengikut Ahlu Sunnah, mendapat perhatian yang sangat besar, pasalnya hal ini dianggap sebagai penyempurna janji-janji Ilahi dalam mewujudkan keadilan di seluruh dunia.”
Di sisi lain, Imam Salat Jumat Saqqez menyinggung kesamaan nama Imam Mahdi dengan Nabi Islam SAW, dan mengatakan, kesamaan nama ini selain atas hubungan darah, juga menunjukkan karakteristik yang sama dalam misi keduanya.
Karena Imam Mahdi, katanya, seperti Nabi Islam SAW, akan menjadi pembimbing umat manusia, tapi bedanya Imam Mahdi akan muncul di masa tertentu dalam sejarah, dan misinya adalah membentuk sebuah masyarakat yang adil dan universal.
Mamosta Mahmoud Ibn Al Khayat mengingatkan, Ahlu Sunnah meyakini Mahdi yang dijanjikan, sebagai bagian dari keimanannya, dan dalam sumber-sumber Islam, masalah ini ditekankan secara luas.
“Imam Mahdi, bukan hanya akan muncul untuk memperbaiki masyarakat dan politik, tapi juga untuk menciptakan sebuah sistem universal berlandaskan nilai-nilai Islam,” pungkasnya. (HS)
