8 Desember 2024 - 18:04
 Kebutuhan Dialog Politik antara Pemerintah dan Kelompok Oposisi Suriah

Pertemuan trilateral proses Astana diadakan dengan kehadiran Seyed Abbas Araghchi, Sergey Lavrov, dan Hakan Fidan, menteri luar negeri Iran, Rusia, dan Turki di kota Doha, Qatar.

Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait  - ABNA - Seyed Abbas Araghchi pada Sabtu (7/12) setelah selesai pertemuan menteri luar negeri Astana di Doha, Qatar, yang dihadiri oleh menteri luar negeri Iran, Rusia, dan Turki, menekankan perlunya segera mengakhiri konflik di Suriah.

Araghchi dalam pernyataannya di hadapan wartawan mengatakan: "Hari ini kami mengadakan pertemuan yang sangat baik dalam proses Astana dengan kehadiran menteri luar negeri Turki dan Rusia, dan di akhir pertemuan, utusan khusus Sekjen PBB untuk urusan Suriah juga bergabung dalam pertemuan."

Kebutuhan dialog politik antara pemerintah dan kelompok oposisi sah Suriah

Ia menyatakan bahwa "dalam pertemuan ini masalah-masalah terkini dan yang sedang berlangsung di Suriah dibahas," dan menekankan: "Dalam pertemuan ini ditekankan bahwa konflik di Suriah harus segera diakhiri, keutuhan dan kedaulatan wilayah Suriah harus dihormati, dan dalam hal ini perlu merujuk pada resolusi PBB dan dialog politik antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi sah Suriah harus dimulai."

Diplomat senior Republik Islam Iran ini juga mengatakan: "Kami sepakat untuk berbicara dengan pemerintah Suriah dalam hal ini, saya akan melakukan konsultasi dengan Damaskus dan Rusia juga akan berkonsultasi dan berdialog dengan pejabat Suriah, dan insya Allah dengan berkonsultasi dengan pemerintah lainnya, kami akan melanjutkan pekerjaan ini."

Iran janji bantu angkatan bersenjata Suriah

Menteri Luar Negeri Rusia setelah pertemuan proses Astana tentang Suriah yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Iran, Rusia, dan Turki di Doha menekankan perlunya melawan teroris dan menjaga kedaulatan serta integritas wilayah Suriah.

Menurut laporan Al Jazeera, Lavrov mengatakan: "Membiarkan kelompok teroris mengendalikan tanah Suriah tidak dapat diterima. Tahrir al-Sham di Suriah adalah kelompok teroris. Penting untuk membedakan antara kelompok teroris seperti Tahrir al-Sham yang diakui sebagai teroris oleh PBB dan kelompok oposisi lainnya yang tidak dianggap teroris."

Menteri Luar Negeri Rusia menyatakan:"Kami menekankan pada persatuan wilayah Suriah dan perlunya mengakhiri permusuhan dengan segera dan menggunakan alat diplomatik untuk menghentikan pertumpahan darah di Suriah." 

"Kami ingin memastikan bahwa negara Suriah tetap utuh. Rusia berusaha melakukan segala yang dapat dilakukan untuk melawan teroris di Suriah. Kami akan membantu angkatan bersenjata Suriah melalui udara untuk melawan serangan teroris. Peran Rusia adalah melawan kelompok teroris di Suriah meskipun mereka mengatakan mereka bukan teroris lagi." Tambahnya. 

Lavrov menekankan: "Dalam pertemuan Astana di Doha, kami sepakat tentang perlunya kedaulatan dan integritas wilayah Suriah. Hari ini, kami sepakat dengan Iran dan Turki untuk mengeluarkan seruan kuat untuk mencapai keamanan dan stabilitas di Suriah. Rusia, Turki, dan Iran menyerukan dimulainya dialog antara pemerintah Suriah dan oposisi yang sah. Rusia, Turki, dan Iran menyerukan penghentian kekerasan di Suriah dengan segera."