Dikutip stasiun televisi Al Mayadeen, Minggu (23/4/2023) Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan, "Rezim Zionis tidak boleh melakukan tindakan bodoh apa pun." Ia menambahkan, "Jika Zionis melakukan tindakan bodoh, maka balasan kelompok perlawanan akan lebih besar dan lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh Israel, dan Hamas akan terus melanjutkan perjuangan legal melawan Rezim Zionis." Statemen ini disampaikan untuk merespon pemberitaan media-media Rezim Zionis, yang mengungkap rencana teror terhadap para pemimpin, dan komandan kelompok perlawanan oleh Israel, meski berdampak pada meningkatnya ketegangan dua pihak. Di sisi lain, anggota Biro Politik Jihad Islam, Ahmad Mudallal mengatakan, Rezim Zionis berada pada kondisi yang tidak menguntungkan, pasalnya dukungan Amerika Serikat yang tak pernah berhenti, di masa depan akan memudar karena perilaku para pejabat Zionis, yang tidak disukai Washington dan Barat. "Semua tindak tanduk, dan isi pidato Perdana Menteri Rezim Zionis Benjamin Netanyahu, menunjukkan masa depan suram rezim ini akibat perang di masa depan. Militer Israel dalam 20 tahun terakhir, di bawah kepemimpinan lima kepala staf gabungan, sangat memprihatinkan," imbuhnya. Ahmad Mudallal menegaskan, "Rezim Zionis tidak siap terjun dalam peperangan multifront, dan Angkatan Bersenjata rezim ini mengalami perpecahan luar biasa, dan berada dalam kondisi berbahaya." (HS)
342/