Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Pars Today
Rabu

3 Juli 2019

08.27.33
957496

Perang Dagang AS vs Eropa

Kebijakan proteksionisme ekonomi yang diusung Presiden AS Donald Trump mendorong peningkatan tarif impor komoditas ke Amerika Serikat dari negara lain yang menyulut perang dagang tidak hanya dengan rival besarnya, Cina, tetapi juga dengan mitra dekatnya sendiri, Eropa.

(ABNA24.com) Kebijakan proteksionisme ekonomi yang diusung Presiden AS Donald Trump mendorong peningkatan tarif impor komoditas ke Amerika Serikat dari negara lain yang menyulut perang dagang tidak hanya dengan rival besarnya, Cina, tetapi juga dengan mitra dekatnya sendiri, Eropa.

Perwakilan dagang AS hari Senin (1/7) mengumumkan tarif perdagangan baru untuk komoditas yang masuk AS dari Eropa  senilai 4 miliar dolar. Tarif baru ini didasarkan pada daftar barang yang telah disiapkan sebelumnya pada April 2019.

Pemberlakukan tarif ini sebagai reaksi AS terhadap subsidi yang digelontorkan Uni Eropa untuk industri penerbangannya, khususnya Konsorsium Airbus dan barang-barang yang terdaftar senilai 21 miliar dolar. Subsidi tersebut dijadikan alasan oleh AS untuk memberlakukan tarif baru terhadap produk dari Eropa yang masuk ke negaranya, yang dianggap akan menurunkan daya saing perusahaan penerbangannya, Boeing menghadapi Airbus. Contoh nyata dari masalah ini adalah menangnya Airbus dalam tender pembelian pesawat  pemasok bahan bakar baru untuk Angkatan Udara AS.

Negara-negara Eropa memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat sebelum Trump menjabat sebagai presiden AS. Bahkan, selama masa kepresidenan Obama telah melakukan beberapa putaran negosiasi dengan Washington untuk mematangkan finalisasi perjanjian perdagangan bebas Trans Atlantik. Tapi  kini menghadapi berbagai tantangan dari Trump yang belum lama ini menghentikan pembicaraan mengenai masalah tersebut, dan menyerukan kenaikan tarif komoditas dari Eropa ke Amerika Serikat.

Pemerintah Trump sensitif terhadap impor mobil dan suku cadang dari Eropa. Trump telah berulangkali mengancam akan meningkatkan tarif impor mobil dari Eropa. Menyikapi masalah ini, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmström mengatakan, "Jika AS memberlakukan tarif khusus untuk impor mobil dari Eropa, itu akan menjadi bencana besar dan menciptakan kondisi getir,".

Tentu saja, Eropa akan mengambil tindakan serupa. Pada awal April 2019, Uni Eropa telah menyiapkan daftar produk AS yang masuk dalam daftar kenaikan tarif bea cukai seperti: pesawat terbang, traktor, makanan dan tas.

Langkah ini diambil Uni Eropa sebagai tanggapan atas tindakan AS yang menaikkan tarif barang-barang Eropa dengan dalih merasa dirugikan oleh Eropa senilai 11 miliar dolar akibat subsidi yang diberikan kepada konsorsium Airbus.

Sejak awal, Trump selalu menganggap perdagangan bebas sebagai penyebab utama dari gejolak ekonomi, dan mengancam pertumbuhan perekonomian nasionalnya. Sementara pihak Eropa percaya bahwa perang dagang mengarah pada penurunan pertumbuhan ekonomi global dan menyulut ketidakpastian.

Lebih khusus bagi konsumen yang paling terpengaruh oleh perang dagang ini, karena harga barang menjadi lebih mahal. Menurut pengamat ekonomi, Sassan Shah Veisi, konfrontasi ekonomi antara Eropa dan Amerika Serikat akan menimbulkan masalah ekonomi dan penurunan tingkat produksi domestik bruto di tingkat global.

Kinerja Trump menunjukkan dirinya tidak puas dengan hanya meraih kredit dari pihak lawan, tetapi juga menginginkan lebih dari itu yang dilakukan dengan menerapkan tekanan melalui berbagai sarana, termasuk menaikkan tarif.

Faktanya, perang dagang adalah salah satu ciri utama pemerintahan Trump. Kini, pemerintah Trump meluncurkan perang dengan Eropa dalam waktu singkat tahun 2018, yang diikuti oleh gencatan senjata antara kedua belah pihak, namun dengan kenaikan tarif baru, api itu akan kembali berkobar.



/129