Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Selasa

3 September 2024

13.22.57
1482633

Mana yang Benar, Nabi Muhammad saw. Meninggal Alamiah atau Dibunuh?

Masalah kesyahidan atau wafatnya Nabi Muhammad saw. adalah salah satu isu yang penuh teka-teki dan menjadi perdebatan dalam sejarah Islam, di mana terdapat berbagai pendapat yang berbeda tergantung pada sumber-sumber yang ada. Dalam artikel ini, akan dibahas bukti-bukti sejarah, riwayat, dan Al-Qur'an untuk mencapai pemahaman yang lebih akurat mengenai peristiwa penting dan berpengaruh ini.

Terkait kesyahidan atau wafatnya Nabi Muhammad saw. adalah salah satu topik penting dan kompleks dalam sejarah Islam yang dihadapkan pada berbagai interpretasi dari sumber-sumber Al-Qur'an, sejarah, dan riwayat. Artikel ini membahas bukti-bukti sejarah, riwayat, dan Al-Qur'an seputar topik ini untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai peristiwa yang berpengaruh ini melalui analisis sumber-sumber Syiah yang tepat. Dengan menggunakan bukti-bukti yang sahih, kami akan berusaha untuk menjelaskan berbagai dimensi dari topik ini.

1. Bukti-Bukti Al-Qur'an: Pandangan Al-Qur'an terhadap Wafatnya Nabi Muhammad saw.

Dalam Al-Qur'an yang mulia, tidak ada penyebutan langsung mengenai kesyahidan Nabi Muhammad saw., tetapi ayat-ayatnya membahas tentang kematian Nabi Muhammad saw. dan kondisi-kondisinya. Ayat 144 dari Surah Ali Imran adalah salah satu ayat penting dalam konteks ini:

"وَ مَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ أَفَإِمَّا مَاتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلَىٰ أَعْقَابِكُمْ"

Terjemahan: "Muhammad tidak lain hanyalah seorang rasul. Rasul-rasul sebelum dia juga telah berlalu. Apakah jika dia mati atau dibunuh, kalian akan mundur ke belakang?”

Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw. juga mungkin mengalami kematian atau pembunuhan seperti nabi-nabi lainnya, tetapi penekanan pada poin ini adalah bahwa mengikuti prinsip-prinsip ilahi harus dilanjutkan, tanpa memperhatikan kondisi fisik para nabi.

2. Dokumen sejarah Syiah: Kematian Nabi Muhammad saw.  

Mengkaji sumber-sumber sejarah Syiah, terutama sumber-sumber terpercaya seperti Sirah Ibn Hisyam, Bihar al-Anwar, dan Al-Kafi, membantu kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang peristiwa kematian Nabi Muhammad saw.:

Sirah Ibn Hisyam: Buku ini sebagai salah satu sumber terpercaya dalam penulisan sirah, terutama di bagian akhir kehidupan Nabi Muhammad saw., membahas rincian peristiwa hari-hari terakhir kehidupan dan kematiannya. Ibn Hisyam melaporkan bahwa Nabi Muhammad saw. meninggal akibat penyakit yang disebut demam panas dan penyakit ini secara bertahap merusak kondisi fisiknya.

Bihar al-Anwar karya Allamah Majlisi: Allamah Majlisi dalam buku ini secara mendetail membahas peristiwa kematian Nabi Muhammad saw. dan kondisi saat itu. Dia melaporkan bahwa Nabi Muhammad saw. meninggal pada hari Senin, 28 Safar tahun 11 Hijriah di rumahnya di Madinah. Dalam buku ini juga disebutkan rincian prosesi pemakaman Nabi Muhammad saw. dan kondisi politik serta sosial pada masa itu.

Al-Kafi karya Syaikh Kulaini: Dalam buku ini, banyak riwayat tentang hari-hari terakhir kehidupan Nabi Muhammad saw. dan kematiannya. Riwayat yang ada dalam Al-Kafi menekankan kematian alami Nabi Muhammad saw. dan dampaknya terhadap masyarakat Islam, dan dalam hal ini terutama merujuk pada riwayat dari Imam Shadiq a.s. dan Imam Baqir a.s..

3. Dokumen Riwayat: Kesyahidan atau Kematian?

Dalam sumber-sumber hadis Syiah, tema kesyahidan atau kematian Nabi Muhammad saw. dibahas dengan berbagai cara. Sumber-sumber terpenting dalam hal ini termasuk al-Kafi, Man La Yahduruhu al-Faqih, dan al-Tahdzib:

Al-Kafi: Salah satu buku hadis Syiah yang paling terpercaya yang secara khusus memberikan riwayat rinci mengenai kehidupan Nabi Muhammad saw. dan peristiwa akhir hayatnya. Dalam buku ini, terutama dalam bab-bab yang berkaitan dengan kemaksuman Nabi Muhammad saw. dan ramalan-ramalannya, dibahas tentang kesyahidan atau kematian Nabi Muhammad saw. Riwayat yang ada dalam buku ini menekankan pada kematian alami Nabi Muhammad saw.

Man La Yahduruhu al-Faqih karya Syaikh Shaduq: Buku ini juga membahas rincian peristiwa hari-hari terakhir Nabi Muhammad saw. dan berbagai pendapat mengenai kesyahidan atau kematiannya. Syaikh Shaduq dalam buku ini secara khusus merujuk pada riwayat dari Imam Baqir a.s. dan Imam Shadiq a.s. yang mengonfirmasi kematian Nabi Muhammad saw..

Al-Tahdzib karya Syaikh Thusi: Dalam buku ini, terutama dalam bagian yang berkaitan dengan kehidupan dan kematian Nabi Muhammad saw, berbagai riwayat telah dikemukakan. Syaikh Thusi secara khusus membahas pengaruh peristiwa akhir hayat Nabi Muhammad saw. terhadap masyarakat Islam dan menekankan pada kematian alami beliau.

4. Kesimpulan: Analisis Akhir  

Dengan memeriksa dokumen-dokumen Al-Quran, sejarah, dan hadis, dapat disimpulkan bahwa masalah kesyahidan atau wafatnya Nabi Muhammad saw. adalah isu yang kompleks yang memerlukan perhatian terhadap berbagai sumber dan analisis yang lebih mendalam. Al-Qur'an secara tidak langsung merujuk pada wafat Nabi Muhammad saw. dan sumber-sumber sejarah serta hadis Syiah secara khusus menekankan pada wafat alami beliau.

Secara keseluruhan, sebagian besar sumber Syiah menekankan pada wafat alami Nabi Muhammad saw. dan riwayat serta dokumen yang ada dalam kitab-kitab hadis dan sejarah yang sah secara jelas menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw. wafat akibat penyakit alami dan sebagai seorang Nabi Ilahi, ia telah menyampaikan pesan-Nya sepenuhnya kepada umatnya.

Singkatnya, masalah kesyahidan atau wafat Nabi Muhammad saw. telah diteliti dalam sumber-sumber Qurani, sejarah, dan hadis Syiah. Al-Qur'an secara tidak langsung merujuk pada wafat dan sumber-sumber sejarah serta hadis Syiah menekankan pada wafat alami Nabi Muhammad saw.

______________________________________________________________________________

Sumber:

Al-Qur'an Al-Karim

Sirah Ibn Hisyam, Ibn Hisham

Bihaar al-Anwaar, Allamah Majlisi

Al-Kafi, Syaikh Kulaini

Man La Yahduruhu al-Faqih, Syaikh Shaduq

Al-Tahdzib, Syaikh Thusi