Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Minggu

21 April 2024

01.53.39
1452837

Ayatullah Husaini Busyahri:

Pemakaman Baqi adalah Tempat Bersejarah Paling Penting di Dunia Islam

Ketua Jamiah Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qom mengatakan tentang perlunya umat Islam memperhatikan pemakaman Baqi: “Baqi adalah tempat bersejarah terpenting di dunia Islam, harus menjadi merek internasional dan konferensi internasional harus diadakan tentang hal itu.”

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Konferensi Internasional “Baqi; Makam Imam dan Sahabat" atas upaya Pusat Penelitian Haji dan Ziarah dan dengan partisipasi Lembaga Internaisonal Ahlulbait as dan pusat-pusat ilmiah dan penelitian, dan dengan kehadiran para ulama dan peneliti terkemuka dalam dan luar negeri telah digelar pada Kamis (18/4) di gedung Kantor Perwakilan Wali Fikih Bidang Haji dan ziarah di Qom, Republik Islam Iran.

Dalam konferensi ini, ketua Jamiah Mudarrisin Hauzah Ilmiah Qom Ayatullah Busyahri mengatakan tentang pentingnya posisi dan kedudukan Pemakaman Baqi di dunia Islam. Ia berkata: “Baqi tidak boleh dilihat sebagai pemakaman biasa. Tempat-tempat seperti Mekah dan Madinah serta waktu-waktu seperti Lailatul Qadr atau NIsfu Sya'ban mempunyai keutamaan dan kemuliaan. Selain itu, kuburan seperti Baqi atau Wadi al-Salam mempunyai tempat khusus dan bukan tempat biasa.”

Ayatullah Sayid Hasyim Husaini Busyahri menyatakan bahwa Baqi adalah bagian dari sejarah Islam dengan menambahkan: “Mereka yang setingkat Imam as seperti para syuhada Uhud, menjadikan Pemakaman Bagi menjadi nilai lebih. Ketika Nabi Muhammad saw berada di Madinah dan orang-orang kafir dan musyrik mempunyai tempat untuk menguburkan jenazahnya, Nabi berkeliling Madinah mencari tempat untuk menguburkan para syuhada hingga sampai di Baqi' dan memilih tempat yang sekarang. Oleh karena itu, saya menekankan kesucian tempat ini dan menganggap pilihan Baqi' sebagai pilihan surgawi. Oleh karena itu, selebihnya merupakan harta karun yang perlu direnungkan dan dipikirkan.”

Ayatullah Busyahri kemudian menjelaskan tentang alasan penghormatan terhadap pemakaman Baqi: “Terlepas dari masalah agama dan syariah, seluruh masyarakat dunia menghormati kehormatan nasional dan patriotiknya demi menjaga pengorbanan para pahlawannya tetap hidup. Ziarah juga menciptakan hubungan antara peziarah dan tempat suci, dan peziarah mencoba menyesuaikan dirinya dengan tempat suci selama berziarah. Ziarah adalah hubungan yang begitu intim dan spiritual, dan peziarah memperhatikan siapa peziarah itu dan apa yang dia lakukan.”

Ia kemudian lebih lanjut menunjukkan bahwa dalam kehidupan Nabi dan Imam, Al-Baqi adalah tempat rahasia, kebutuhan dan ibadah, dan melanjutkan: “Al-Baqi adalah tempat Nabi Muhammad saw berdoa dan salat Istiqa dan itu adalah tempat turunnya rahmat. Malaikat Jibril as pun bersabda kepada Nabi Muhammad saw bahwa tempat Baqi adalah tempat rahmat dan turunnya rahmat Allah. Saya berharap dengan mengadakan konferensi seperti ini, kita akan menerima doa para Imam as dan Sayidah  Zahra sa dan doa mereka akan mencakup situasi kita sehingga kita dapat menghidupkan kembali ajaran Ahlulbait as.”

Ayatullah Busyahri lalu menceritakan tentang sejarah Baqi: “Rumah Aqil bin Abi Thalib berada di tempat Baqi dan para Imam as dimakamkan di rumahnya. Kemudian, Imam Ali as membangun rumahnya di dekat tempat Baqi. Sahabat pertama yang dimakamkan di Baqi adalah orang bernama Utsman bin Mazoun dari kalangan Muhajirin dan setelahnya As’ad bin Zarah dari kalangan Ansar. Selain itu, Ibrahim putra Nabi Muhammad saw juga dimakamkan di Baqi, sayangnya tidak banyak sisa kuburan mereka yang tersisa.”

“Nabi Muhammad saw pernah bersabda bahwa tujuh puluh orang dari Baqi akan masuk surga tanpa perhitungan dan catatan amal, dan ciri seperti itu juga disebutkan tentang Wadi al-Salam di Najaf.” Tambahnya.

Ayatullah Busyahri juga mengatakan tentang perlunya umat Islam untuk memperhatikan pemakaman Baqi: “Baqi adalah tempat bersejarah paling penting di dunia Islam, itu harus menjadi merek internasional dan konferensi internasional harus diadakan tentang hal itu. Baqi' berkaitan dengan sejarah agama kita, itu adalah warisan identitas kita dan telah dipertimbangkan oleh umat Islam sejak berabad-abad yang lalu. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan tentang sejarah Islam.”

“Pemakaman Baqi adalah tempat pemakaman beberapa imam as, sahabat mereka dan anak-anak mereka. Kehidupan para Imam as sedemikian rupa sehingga mereka menghormati Baqi'i karena Nabi Muhammad saw menghormati Baqi'i. Imam Ali as berada di Madinah selama 25 tahun dan seperti Nabi Muhammad saw, ia sering pergi ke Baqi' dan meminta ampun bagi mereka yang dimkamkan di Baqi’".

“Beberapa peristiwa sejarah penting terjadi di Baqi dan beberapa ayat diturunkan di tempat ini. Juga, sebagian dari Sahifah Sajjadiyah disusun di Baqi' dan beberapa riwayat otentik dari para Imam as juga dismapaikan di tempat ini.” Tutupnnya.