12 Februari 2024 - 19:15
Financial Times: Israel Kebingungan untuk Menyerang Rafah

Surat kabar Financial Times melaporkan bahwa rezim Zionis saat ini tidak memiliki rencana khusus untuk menyerang Rafah dan mereka kebingungan.​

Financial Times mengutip sumber informasi Israel hari Senin (12/2/2024) melaporkan, meskipun ada pembicaraan publik tentang serangan yang akan terjadi di Rafah, tapi masih belum ada rencana untuk memulai operasi di Rafah.

Menurut sumber informasi ini, Israel tidak tahu apa yang ingin mereka lakukan dan terdapat banyak kebingungan dalam keputusannya mengenai serangan ke Rafah.

Sementara itu; Direktu Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada Minggu malam menyebut laporan tentang kemungkinan serangan rezim Zionis di Rafah sangat mengkhawatirkan, dan menekankan bahwa setiap serangan Israel di Rafah akan menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan.

Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia di akun media sosial X mengungkapkan,"Serangan Israel terhadap Rafah dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat merusak dan menghancurkan bagi 1,4 juta orang warga Palestina yang tidak memiliki tempat lain untuk menyelamatkan diri,".

Ghebreyesus menekankan bahwa saat ini tidak ada tempat lain bagi warga Palestina untuk menerima layanan dan layanan kesehatan.

“Bahkan rumah sakit di Rafah kini dipenuhi pasien melebihi kapasitasnya,” ujar Dirjen WHO.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Rezim Zionis baru-baru ini mengumumkan bahwa operasi darat di Rafah akan dimulai dalam dua pekan ke depan.

Perdana Menteri Rezim Zionis melanjutkan pernyataannya yang berlebihan dengan menuntut penghancuran batalion militer gerakan Hamas di Rafah sebelum bulan Ramadhan.

Hamas, Iran, Arab Saudi, Yaman, UEA, Qatar, Yordania, Mesir, Uni Afrika dan sejumlah pejabat serta negara-negara Eropa termasuk Inggris, Prancis, dan Uni Eropa juga telah memperingatkan dampak serangan rezim Zionis di Rafah.(PH)

342/