Presiden Republik Islam Iran, Sayid Ebrahim Raisi dalam pertemuan dengan para pemimpin organisasi Islam di Indonesia hari Rabu (24/5/2023) menyinggung peningkatan kecenderungan teisme dan kepercayaan kepada Tuhan di di berbagai bangsa, meskipun gerakan anti-agama, terutama di Barat terus berupaya membuat jarak antara orang-orang dan agama, pendidikan manusia.
Presiden Iran juga menegaskan pemberantasan korupsi, ketidakadilan dan diskriminasi adalah tugas berat ulama dan cendekiawan Muslim.
Di bagian lain statemennya, Raisi menyinggung persatuan dan kesatuan di antara para ulama Indonesia, dan menyebut kepentingan agama dan orientasi keagamaan sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
Presiden Iran dan menilai kerja sama para ulama dengan pemerintah untuk memperluas moralitas dan spiritualitas dalam masyarakat efektif dan penting.
"Satu-satunya cara untuk melindungi generasi muda dari invasi budaya Barat dengan menyebarkan spiritualitas, moral, dan nilai-nilai ketuhanan di tengah masyarakat," ujar Raisi.
"Aset terbesar bangsa Indonesia adalah keimanan dan kecintaan kepada Ahlul Bait. Dari sudut pandang ini, hubungan Iran dengan Indonesia bukan hanya hubungan diplomatik, politik dan ekonomi, tetapi juga hubungan yang mendalam, hubungan kokoh yang berakar pada keyakinan yang berakar dari keyakinan kedua bangsa yang tidak akan tergoyahkan atau dipisahkan,".
Sayid Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran mengunjungi Indonesia atas undangan resmi Presiden Joko Widodo,(PH)
342/