Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Rabu

24 Mei 2023

15.38.49
1368486

Indonesia:

Di Kantor Kowani, Ibu Negara Iran bagi Pengalaman antar Negara untuk Kemajuan Perempuan

Berdialog dengan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Dr. Giwo Rubianto Wiyogo, Jamileh Alamolhuda membahas pendidikan dan perlindungan perempuan serta kemajuan perempuan dunia.

Menurut Kantor Berita ABNA, lawatan resmi Presiden Republik Islam Iran Dr. Sayid Ibrahim Raisi yang didampingi ibu negara Iran Dr. Jamileh Alamolhuda di Indonesia pada Selasa (23/5) sampai Rabu (24/5) padat dengan agenda pertemuan. 

Di tempat terpisah, pasca acara penyambutan oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana di Istana Bogor, istri Presiden Iran berkunjung ke kantor Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Jakarta, Selasa (23/5) guna bertemu dengan para pimpinan organisasi perempuan di Indonesia. Kunjungan Isteri Presiden Iran tersebut sekaligus ingin berbagi pengalaman antar negara untuk kemajuan perempuan di dunia.

Berdialog dengan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia Dr. Giwo Rubianto Wiyogo, Jamileh Alamolhuda  membahas pendidikan dan perlindungan perempuan serta kemajuan perempuan dunia.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Kowani mengatakan Kowani sejak lama telah menjalin hubungan baik dengan para duta besar negara-negara sahabat yang bertugas di Indonesia. “Kedudukan Kowani di kancah international menjadikan saya sering berinteraksi dengan para pimpinan perempuan dari berbagai negara,” kata Giwo.

Iran menurutnya adalah negara yang sangat peduli dengan pendidikan dan perlindungan terhadap perempuan. Belum lama ini pula Ketum Kowani diundang ke Teheran pada acara Perempuan Berpengaruh se-dunia. Dari pertemuan tersebut, Ibu Negara Iran yang sangat terkesan dengan kemajuan perempuan Indonesia. Kemudian ingin berbagi bagaimana memajukan perempuan dan melindungi perempuan di seluruh dunia melalui tatap muka dengan para ketua organisasi perempuan Indonesia terutama di bawah federasi Kowani.

Dalam pertemuan tersebut disepakati kerjasama Kowani di bidang pemberdayaan perempuan dengan Iran lewat lembaga independen Goharshad.

“Jadi ada realisasi dari Direktur Goharshad, lembaga independen dari Iran yang akan bekerja sama dengan Kowani untuk membuat program-program nyata dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan, baik di bidang pendidikan maupun ekonomi,” lanjut Giwo dalam jumpa persnya.

Usai pertemuan, diadakan kesepakatan bersama untuk merealisasikan program-program nyata yang dilakukan Indonesia melalui Kowani dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan, yang bisa dilakukan di Indonesia maupun di Iran. Seperti ada pertukaran pelajar, dan pertukaran program-program. “Kita juga menyampaikan best practices yang dilakukan oleh perempuan Iran, di mana kita dapat mengambil yang baik-baik untuk dilakukan di Indonesia,” kata Jamileh pada kesempatan yang sama.

Iran juga mengusulkan agar Indonesia melalui Kowani dapat melaksanakan Kongres Kedua Perempuan Berpengaruh (Second Congress for influential Women) yang sebelumnya sudah dilakukan di Teheran, Iran.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Negara Iran juga mengisahkan sedikit tentang sejarah didirikannya lembaga Goharshad, yang terinspirasi dari nama permaisuri yang pernah memimpin Iran di masa lampau.

“Goharshad adalah nama permaisuri yang hidup 800 tahun yang lalu. Mertua laki-laki beliau sangat berpengaruh memiliki banyak pengikut, dan dipercaya menyebarkan ajaran Syiah, salah satu kepercayaan yang pada saat itu menimbulkan keributan antar sesama pemeluk agama Islam yang lainnya,” jelasnya.

Jamileh melanjutkan, meskipun pada saat kepemimpinan Goharshad terjadi banyak pergolakan, tetapi dia ingin supaya kejadian-kejadian yang mengikuti mertuanya tidak terjadi lagi. Goharshad adalah contoh perempuan yang memiliki karakter, kecerdasan, dan kasih sayang yang sangat tinggi. Dia berhasil mempersatukan peperangan dan perbedaan, sehingga mereka tidak lagi membunuh satu sama lain.

Lembaga Goharshad sendiri tiap tahun menyelenggarakan Goharshad Award, yakni ajang pemberian penghargaan kepada masyarakat Iran yang berprestasi. Pemberian penghargaan Goharshad yang akan berlangsung dalam waktu dekat yakni kepada para sutradara dan pembuat film yang bertema tentang perempuan.

Selama ini, Jamileh merasa bahwa perempuan di dunia selalu memiliki problematika rumah tangga, spiritualitas, dan biasanya film-film hanya menampilkan adegan-adegan tidak mendidik yang hanya mengeksploitasi perempuan untuk menarik simpati penonton.

“Kalau hanya mengeksploitasi perempuan dan bertengkar dengan laki-laki atau perempuan lain, maka tidak akan ada hasilnya, kita tidak akan mendapatkan apapun,” ujarnya.

Nantinya, akan ada pertukaran informasi dan teknologi bersama perguruan tinggi serta pertukaran pelajar dan kerja sama lain antara Kowani dan Goharshad di bidang pendidikan.

“Saya memohon kepada Kowani dengan berbagai lembaga dan organisasi untuk saling mengulurkan tangan dan bekerja sama, mari sama-sama memperjuangkan hak kita, utamanya di bidang pendidikan, dan pendidikan yang baik itu berasal dari lingkungan paling kecil yakni keluarga,” ujarnya.

Menurutnya, perempuan yang baik berasal dari keluarga baik, dan akan menjadi ibu yang baik pula, karena seorang perempuan memiliki tugas besar yakni menjadi pendidik dan sekolah pertama bagi anak-anaknya.