Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Sabtu

21 Januari 2023

18.58.50
1340081

Dikhianati Sejumlah Negara Arab, Warga Golan Keluarkan Pernyataan

Penduduk Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki rezim Zionis Israel mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa sejumlah negara Arab mensyaratkan warga Golan untuk memiliki identitas sebagai warga Israel untuk bisa masuk ke negara-negara Arab itu.

Menurut al-Mayadeen, masyarakat Golan mengungkapkan bahwa beberapa negara Arab tidak mengizinkan mereka masuk ke negara-negara ini kecuali memiliki identitas sebagai warga Israel.

Disebutkan pula bahwa setelah kesepakatan dengan penduduk Golan, Mesir telah membatalkan syarat tersebut dan menentang hukum aneksasi Dataran Golan Suriah ke Israel.

Dalam pernyataan ini, masyarakat Golan meminta negara-negara lain, terutama negara-negara Arab, untuk mengikuti langkah Mesir guna membatalkan syarat memperoleh kewarganegaraan Israel bagi penduduk Golan yang ingin masuk ke negara-negara itu.

Rezim Zionis menduduki Dataran Tinggi Golan selama Perang Enam Hari dengan negara-negara Arab pada tahun 1967. Knesset (Parlemen rezim Zionis) menyatakan Golan sebagai bagian dari Israel pada tahun 1981.

Anggota Dewan Keamanan PBB, dalam resolusi 497 tahun 1981, tidak menerima kedaulatan Israel atas Golan Suriah, dan meminta Tel Aviv untuk membatalkan undang-undang aneksasi Golan.

Pada April 2018 , Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa waktunya telah tiba bagi Washington untuk sepenuhnya mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan setelah 52 tahun.

Rusia, Iran, Turki, Jerman, dan banyak negara lain telah menentang posisi Trump mengenai Golan Suriah.

Tindakan AS mendukung aneksasi Golan ke oleh Israel terjadi setelah pemerintahan Trump memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke al-Quds, dalam sebuah langkah provokatif. (RA)

 

342/