Prakarsa Erdogan untuk mediasi mengemuka di saat para pejabat Amerika Serikat terus melanjutkan kebijakan intervensionisnya di Ukraina dengan mengumumkan pengiriman senjata ke wilayah pendudukan Palestina, Korea Selatan dan Ukraina dengan dalih perang di negara ini.
Negara-negara Eropa dan Barat, terutama Amerika Serikat mengintensifkan tekanan sanksi terhadap Federasi Rusia dan memasok segala jenis senjata ringan dan berat ke Kyiv yang memicu api konflik semakin berkobar di negeri ini.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam kontak telpon dengan timpalannya dari Ukraina Volodymyr Zelensky hari Jumat (20/1/2023) membahas perkembangan terakhir perang Rusia dan Ukraina.
Presiden Turki Recep Erdogan menekankan kesiapan Turki menjadi penengah antara Rusia dan Ukraina untuk membangun perdamaian permanen.(PH)
342/