Menurut al-Manar hari Rabu (23/11/2022), Sheikh Hassan al-Baghdadi mengatakan, "Masalah sebenarnya dari Lebanon adalah pejabat korup yang benar-benar kehilangan kompetensi mereka, dan masalah kedua adalah sektarianisme yang yang menjauhkan para penjahat dari hukuman yang adil,".
"Dari sinilah Amerika dan Arab Saudi bisa mengepung orang-orang Lebanon, menekan mereka secara ekonomi dan menghukum mereka atas kemenangannya menghadapi Israel dan Takfiri," ujar pejabat Hizbullah Lebanon.
"Solusinya terletak pada kesatuan poros perlawanan dan upaya untuk mematahkan dominasi Amerika dan proyek kotornya dengan melemahkan agen-agen mereka di Lebanon," tegasnya.
Anggota dewan pusat Hizbullah meminta para pejabat Lebanon untuk datang ke meja perundingan guna memilih presiden demi menyelamatkan rakyat negara ini dari penderitaan yang dialaminya.
Sebelumnya, Sheikh Naim Qassem, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon menekankan bahwa kepala negara masa depan tidak bolehmelayani kepentingan AS dan rezim Zionis, atau merusak pemerintahan Lebanon.
Lebanon telah memasuki fase vakum kekuasaan setelah 5 Oktober dan akhir masa kepresidenan Michel Aoun, yang memiliki efek negatif terhadap struktur ekonomi dan sosial negaran Arab ini.(PH)
342/