Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA – Syekh Al-Azhar, dalam pertemuan dengan Duta Besar Italia untuk Mesir di kantor Syaikhul Azhar di Kairo, mengatakan: “Masalah Palestina bukanlah persoalan yang memiliki dua sudut pandang; karena tingkat kezaliman, agresi, dan pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan, keagamaan, dan moral telah mencapai batas yang membuat sikap netral menjadi tidak mungkin, terutama dengan terus berlanjutnya pertumpahan darah dan pembunuhan anak-anak.”
Ahmad Al-Tayyib menambahkan: kondisi telah sampai pada titik di mana setiap orang harus memilih—entah berdiri menentang kejahatan-kejahatan ini, atau termasuk dalam jajaran para pembantu dan mitra dalam tragedi kemanusiaan tersebut.
Syekh Al-Azhar menegaskan:
“Serangan terhadap Gaza tidak dapat disebut sebagai perang, melainkan sebuah genosida yang dilakukan oleh tentara yang diperlengkapi dengan senjata paling canggih terhadap rakyat yang tidak berdaya.”
Perlu dicatat bahwa Israel, dalam perang genosida yang dimulai pada 8 Oktober 2023 (16 Mehr 1402) dan berlanjut selama dua tahun dengan dukungan Washington, telah menyebabkan sekitar 71 ribu warga Palestina gugur dan lebih dari 171 ribu orang terluka. Selain itu, 90 persen infrastruktur sipil hancur, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan biaya rekonstruksi mencapai sekitar 70 miliar dolar AS.
Your Comment