Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Rezim Israel kembali meningkatkan ancaman untuk memulai putaran baru agresi militer terhadap Lebanon dengan tujuan mencegah Hizbullah memulihkan kekuatan serta memaksa pemerintah Lebanon menerima rencana perlucutan senjata kelompok tersebut.
Menurut laporan, Alon Ben-David—analis militer Channel 13 Israel—menyatakan bahwa dua arena tetap menjadi gelap dan tidak jelas bagi Israel: Lebanon dan Iran, dan bahwa konflik baru dalam waktu dekat “tidak dapat dihindari.”
Ben-David menegaskan bahwa jika Israel berniat menyerang Iran, maka front utara harus diam terlebih dahulu, karena Israel tidak mampu berperang melawan Iran sementara Hizbullah tetap menjadi ancaman langsung dari Lebanon. Ia juga menyebut kekhawatiran besar Israel adalah kecepatan Iran memulihkan kembali persediaan rudal-rudalnya, yang diperkirakan kembali normal “dalam beberapa bulan ke depan.”
Sementara itu, Eyal Ben-Reuven—mantan komandan Komando Utara Israel—menyatakan bahwa solusi politik “tidak menghasilkan apa pun” dan pada akhirnya Israel akan menuju operasi militer. Ia bahkan menyinggung kemungkinan operasi terarah, termasuk pembunuhan tokoh Hizbullah seperti Syekh Naim Qasim.
Di sisi lain, media Israel menggambarkan kondisi kota-kota perbatasan utara sebagai hampir kolaps, dengan warga meninggalkan wilayah itu karena minimnya keamanan dan dukungan pemerintah.
Your Comment