4 Agustus 2025 - 08:22
Apartheid Sistematis Rezim Israel; 90% Kasus Pembunuhan Palestina Ditutup

Menurut laporan dari organisasi Action on Armed Violence (AOAV) yang dimuat di The Guardian, sekitar 88 persen kasus investigasi militer Israel terkait dugaan kejahatan perang dan penyalahgunaan di Gaza dan Tepi Barat ditutup tanpa tindakan hukum atau berakhir tanpa hasil.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA-  Menurut laporan dari organisasi Action on Armed Violence (AOAV) yang dimuat di The Guardian, sekitar 88 persen kasus investigasi militer Israel terkait dugaan kejahatan perang dan penyalahgunaan di Gaza dan Tepi Barat ditutup tanpa tindakan hukum atau berakhir tanpa hasil.

Kasus-kasus tanpa hasil termasuk pembunuhan setidaknya 112 warga Palestina di antrian pembagian tepung di Gaza (Februari 2024), serangan udara di kamp pengungsi Rafah dengan 45 korban jiwa (Mei 2024), serta penembakan 31 warga Palestina saat menerima makanan di Rafah (Juni 2025).

Peneliti AOAV, Ian Overton dan Lucas Tsatsoris, menyatakan bahwa data ini menunjukkan pola sistematis “imunitas tanpa hukuman” oleh rezim Israel, terutama dalam kasus-kasus dengan tuduhan serius terhadap militer mereka.

Militer Israel mengklaim memiliki prosedur internal dan internasional untuk menyelidiki pelanggaran hukum, termasuk investigasi kriminal oleh polisi militer dan evaluasi fakta oleh markas besar. Namun, kelompok HAM seperti Yesh Din menilai proses ini lamban, tidak transparan, dan tidak efektif, dengan hanya satu dari 664 investigasi sebelumnya yang berujung pada tuntutan hukum.

AOAV mencatat dari Oktober 2023 hingga Juni 2025, terdapat 52 investigasi media berbahasa Inggris terkait korban sipil di Gaza dan Tepi Barat yang menimbulkan 1303 kematian dan 1880 luka-luka. Hanya satu investigasi yang menghasilkan hukuman penjara.

Israel mengaku menindaklanjuti laporan pelanggaran, tetapi bukti menunjukkan bahwa proses tersebut sangat jarang berakhir pada keadilan. Sementara korban sipil di Gaza terus meningkat, AOAV menilai proses investigasi Israel semakin lambat dan kurang transparan.

Your Comment

You are replying to: .
captcha