Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Iran menyatakan keprihatinan mendalam atas perkembangan terbaru di Sudan, khususnya terkait pembentukan pemerintahan paralel yang dinilai sebagai ancaman terhadap kedaulatan dan stabilitas negara tersebut. Iran mendesak agar pertempuran segera dihentikan dan dialog nasional dimulai tanpa campur tangan asing.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, Ismail Baghaei, menegaskan bahwa pembentukan pemerintahan tandingan bertentangan dengan prinsip kedaulatan nasional dan keutuhan Sudan. Ia memperingatkan dampak destruktif dari langkah tersebut terhadap keamanan dan stabilitas negara itu.
Baghaei juga menekankan pentingnya menghormati integritas teritorial Sudan dan menyebut intervensi asing sebagai faktor yang sangat merugikan. Ia menegaskan bahwa satu-satunya solusi adalah menghentikan konflik dan memulai dialog antar kelompok Sudan secara internal dan independen.
Your Comment