28 Juni 2025 - 14:35
Meskipun ada Ancaman dan Tenindasan; Bendera Imam Husain as Dikibarkan di Manama

Meskipun ada tekanan keamanan, kewaspadaan terus-menerus, dan penindasan terhadap kebebasan beragama di Bahrain, ibu kota negara ini menyaksikan pengibaran bendera Imam Husain as dengan kehadiran publik yang besar.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA - Pada malam Kamis (26/6)  ribuan warga Bahrain berpartisipasi dalam pengibaran bendera tahunan Imam Husain as di ibu kota negara ini, Manama. Ritual Asyura ini, yang telah menjadi tradisi yang mengakar di kalangan masyarakat Bahrain, merupakan simbol kecintaan dan kesetiaan bangsa Bahrain terhadap budaya Husain as dan tradisi muslim Syiah.

Bendera merah Imam Husain as dikibarkan di tangan para pencinta Ahlulbait as di jalan-jalan Manama. Sementara itu, rezim Al Khalifa telah mencoba membungkam manifestasi keagamaan ini dengan ancaman, pembatasan keamanan, dan penindasan terus-menerus. Namun, masyarakat Bahrain sekali lagi telah menunjukkan bahwa kecintaan kepada Husain as tidak dapat disingkirkan dari hati oleh tekanan keamanan.

Terkait hal ini, pada hari Rabu, pasukan rezim Al Khalifa menyerbu daerah Al Diraz dan mencoba menurunkan bendera Hussein dan menyingkirkan ritual Asyura. Namun, penduduk daerah ini dengan berani melawan mereka. Selama bentrokan ini, seorang pemuda bernama "Hassan Al-Fanfouz" terluka parah di bagian kepala. Namun, tindakan represif ini tidak dapat melemahkan keinginan rakyat untuk menjalankan peringatan Asyura ini. 

Warga Bahrain bersatu dalam meneriakkan “Labaik Ya Husain” terhadap serangan pasukan keamanan, yang menggunakan buldoser dan senjata untuk merobohkan bendera Husaini dan menghancurkan simbol-simbol keagamaan dengan kekerasan.

Dalam beberapa tahun terakhir, rezim Bahrain telah berulang kali membatasi atau melarang upacara berkabung dengan kebijakan ketat terhadap kebebasan menjalankan ritual mazhab terutama pada acara-acara Syiah seperti Asyura dan Arbain. Organisasi hak asasi manusia, termasuk Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain dan Human Rights Watch, telah berulang kali memperingatkan tentang penindasan kebebasan beragama di negara tersebut. Namun, ritual Husaini masih hidup di hati rakyat Bahrain, dan pengibaran bendera Imam Para Martir di Manama adalah pesan yang jelas tentang ketahanan, identitas agama, dan perjuangan melawan penindasan di jantung salah satu masyarakat paling tertindas di Teluk Persia.

Your Comment

You are replying to: .
captcha