5 Juni 2025 - 14:41
Source: Parstoday
Pezeshkian: Jika Kita Amalkan Nasihat Imam Khomeini ra, Tidak Ada Kekuatan yang Bisa Memaksa Kita

Presiden Republik Islam Iran Masoud Pezeshkian menyampaikan pidato pada malam haul ke-36 Pendiri Republik Islam Iran Imam Khomeini ra, Selasa (3/6/2025) malam. Dia mengatakan, apa yang Imam Khomeini ra tinggalkan untuk kita sebagai warisan adalah apa yang telah Allah SWT anjurkan dalam al-Quran kepada umat Islam untuk dilakukan.

"Jika kita mengamalkan dan mematuhi perkataan dan nasihat Imam Khomeini ra, maka tidak ada kekuatan yang mampu memaksa kita," tegas Pezeshkian yang berada di antara para pecinta dan penganut pemikiran Imam Khomeini ra.

Dia menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran, dan mengatakan, peringatan wafatnya Imam besar ini merupakan pengingat akan hilangnya seorang tokoh yang –dengan perilaku, gaya hidup, dan kata-kata yang membimbing– telah membawa bangsa Iran menuju kepada martabat, kemuliaan dan kebanggaan.

Seperti dilansir Pars Today, Presiden Pezeshkian menyinggung pesan strategis Imam Khomeini ra tentang perlawanan terhadap penindasan. Dia menuturkan, Imam Khomeini ra dengan slogan "Kita Bisa" telah menganugerahkan masyarakat jalan menuju kemandirian, martabat, dan perlawanan serta membangun sebuah bangsa yang tidak akan menyerah pada kekuatan apa pun.

Presiden Islam Iran lebih lanjut mengatakan, kehadiran luas masyarakat di makam Imam Khomeini ra ini merupakan tanda kelanjutan dari perjanjian dan kesetiaan terhadap cita-cita revolusi.

"Banyak masyarakat datang dari jauh untuk ziarah, mereka menyebut nama Imam Khomeini ra, dan mereka mencoba untuk memperbarui perjanjian mereka dengannya di tempat suci ini untuk melanjutkan jalannya, dan tidak menyimpang dari jalan yang telah digariskannya," ujarnya.

Pezeshkian juga mengemukakan status wasiat Imam Khomeini ra sebagai dokumen strategis bagi umat Islam. Dia menuturkan, "Apa yang Imam yang mulia ini tinggalkan sebagai wasiat bagi kita adalah persis apa yang telah Allah SWT anjurkan kepada umat Islam di dalam al-Quran, dan apa yang juga diperintahkan secara tegas oleh Nabi Agung Muhammad SAW."

"Isi surat wasiat ini adalah jalan yang sama yang telah dianjurkan oleh Imam Ali as dan para Imam Maksum as lainnya kepada para pengikutnya. Jika keinginan Imam Khomeini ra dijalankan, dan kata-kata dan petunjuk beliau dipatuhi, maka tidak ada kekuatan yang dapat menundukkan bangsa ini dan umat Islam lainnya," tegasnya.

Presiden Iran menekankan pada isi wasiat Imam Khomeini ra yang rasional dan berorientasi pada keadilan. Dia mengatakan, "Islam adalah agama yang kita yakini. Yaitu agama akal, dan agama keadilan. Ada puluhan dan ratusan rekomendasi dan anjuran seperti itu dalam wasiat ini, yang semuanya menentang pemerintahan-pemerintahan setan (jahat), diktator, dan menindas."

"Imam Khomeini ra juga menegaskan bahwa jalan ilahi yang langsung tidaklah Timur dan tidaklah Barat, dan beliau menganjurkan agar generasi sekarang dan yang akan datang, dalam rangka menegakkan Islam dan pemerintahan ilahi, untuk waspada terhadap pengaruh penjajah dari dalam dan luar, dan tidak membiarkan motivasi ilahi ini, yang merupakan rahasia kemenangan revolusi, menjadi melemah," jelasnya.   

Pezeshkian lebih lanjut mengacu pada upaya musuh untuk menciptakan perpecahan dan kekacauan di dalam negeri Iran. Dia mengatakan, "Saat ini, Amerika Serikat, Israel, dan semua agen serta penjilatnya berusaha menciptakan perpecahan, perselisihan, kekhawatiran dan kecemasan di Iran untuk menyiapkan dasar bagi operasi kotor mereka, tetapi apa yang tidak akan pernah dapat mereka lihat adalah keberlangsungan persatuan dan kohesi bangsa Iran.

Presiden Iran juga menyinggung standar ganda para pengklaim pembela hak asasi manusia, dan mengatakan, "Orang-orang yang sama yang meneriakkan slogan-slogan hak asasi manusia itu mengatakan kepada kita untuk bergerak menuju keadilan, kebebasan, dan martabat manusia, tetapi pada saat yang sama, mereka mencegah kita mencapai ilmu pengetahuan, teknologi, dan kemajuan di bidang-bidang seperti energi nuklir, kesehatan dan pengobatan, pertanian, dan industri."

"Mereka tidak menerima bahwa bangsa Iran dapat menyelesaikan masalahnya dengan mengandalkan kemampuannya sendiri. Mereka berharap semua aset ilmiah dan teknologi Iran dibongkar, sementara tidak ada orang bebas dan merdeka yang akan bersedia tunduk pada penindasan semacam itu," pungkasnya. (RA)

Your Comment

You are replying to: .
captcha