Di hadapan puluhan ribu warga Iran di makam Imam Khomeini ra di Tehran, Imam Khamenei menjelaskan beragam masalah penting, terutama isu nuklir nasional.
Rahbar menyebut kepemilikan Iran atas siklus bahan bakar nuklir yang lengkap dan membanggakan sebagai hasil dari keyakinan bangsa Iran dan ilmuwan muda negara ini atas slogan bahwa "kita bisa."
Dalam pidatonya, Imam Khamenei mengacu pada dampak penting industri nuklir terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan industri-industri lainnya. Beliau menilai rencana dan program nuklir yang disajikan oleh Amerika Serikat (AS) bertentangan sepenuhnya dengan prinsip panduan "Kita bisa".
"Industri nuklir yang besar tanpa pengayaan (uranium) praktis tidak berguna. AS dan rezim Zionis harus tahu bahwa mereka tidak akan dapat melakukan apa pun untuk mencapai tujuan utama mereka, yaitu membongkar industri nuklir Iran," tegasnya.
Seperti dilansir Pars Today, Pemimpin Besar Revolusi Islam menuturkan, "Berkat kecerdasan kaum muda dan upaya para ilmuwan yang bekerja keras, Iran telah mampu menikmati siklus bahan bakar nuklir yang lengkap, sementara hanya ada sedikit negara di dunia yang memiliki kemampuan ini."
Rahbar tidak menganggap manfaat industri nuklir hanya terbatas pada produksi listrik yang bersih dan murah. Beliau menjelaskan, "Industri nuklir merupakan industri induk dan utama, dan menurut laporan para ahli dan ilmuwan yang harus disampaikan kepada publik, berbagai bidang ilmu dasar dan teknik, seperti fisika nuklir, teknik dan rekayasa energi, teknik dan rekayasa material, serta teknologi presisi dan sensitif dalam peralatan medis, kedirgantaraan, dan sensor elektronik presisi, bergantung atau dipengaruhi oleh industri nuklir."
Menurut Imam Khamenei, manfaat industri nuklir di sektor medis dan farmasi untuk mendiagnosis atau mengobati penyakit serius, dan dampak industri ini dalam industri yang terkait dengan pertanian dan lingkungan, di antara bidang-bidang praktis lainnya. Rahbar menuturkan, dalam industri nuklir, pengayaan uranium merupakan poin mendasar dan kunci yang musuh kita menekankan pada titik ini (untuk mendominasinya).
Imam Khamenei menjelaskan alasan mengapa industri nuklir yang besar tidak akan berguna tanpa kemampuan pengayaan uranium. Beliau mengatakan, "Tanpa pengayaan (uranium), kita harus meminta-mita pemilik uranium untuk menyediakan bahan bakar bagi reaktor-reaktor. Hal ini seperti mereka mengatakan kepada kita bahwa meskipun Anda memiliki minyak, namun Anda tidak memiliki hak untuk membangun kilang dan memproduksi bensin, dan bahwa Anda harus mematuhi keinginan negara-negara lain untuk bisa membeli dan memasok bensin Anda."
"Tanpa pengayaan (uranium) dan kemampuan untuk memproduksi bahan bakar, bahkan memiliki 100 reaktor nuklir pun tidaklah berguna, sebab kita harus meminta AS untuk menyediakan bahan bakar, dan mereka mungkin akan menetapkan puluhan syarat untuk ini, seperti yang dialami pada tahun 1980-an untuk menyediakan 20 persen bahan bakar," jelasnya.
Imam Khamenei menyebut prioritas dan tuntutan pertama AS terkait masalah nuklir adalah perampasan total dari industri ini dan berbagai manfaatnya bagi rakyat Iran, serta keputusasaan dan pengangguran bagi ribuan peneliti dan ilmuwan nuklir muda. Rahbar menuturkan, "Para pejabat Amerika yang tidak punya adab dan kurang ajar mengulang tuntutan ini dalam berbagai bahasa."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menilai realitas tuntutan koersif Amerika Serikat merupakan pertentangan terhadap kemajuan bangsa Iran. Imam Khamenei menuturkan, kami telah menyampaikan fakta-fakta ini agar rakyat Iran mendapat informasi sampai batas tertentu, dan para pejabat negara juga harus menjelaskan lebih lanjut.
Rahbar menegaskan, "Tanggapan kita terhadap omong kosong pemerintah AS yang berisik dan gegabah adalah jelas." Beliau menyinggung pernyataan tak berdaya dari salah satu presiden AS beberapa tahun lalu yang mengatakan bahwa jika dia bisa, dia akan membongkar baut dan mur (semua hal mendasar dari) industri nuklir Iran.
"Hari ini, baut dan mur (semua hal mendasar dari) industri nuklir kita telah menjadi jauh lebih kuat, dan sebagaimana presiden itu mengakui bahwa dia tidak dapat berbuat apa-apa, maka para penguasa Zionis dan Amerika saat ini juga harus tahu bahwa mereka tidak akan dapat melakukan apa pun dalam hal ini," tegasnya.
Imam Khamenei menganggap pernyataan pertama Republik Islam kepada AS dan penentang industri nuklir Iran lainnya adalah mempertanyakan dasar hukum klaim mereka.
"Pernyataan kami kepada mereka adalah bahwa kedaulatan dan keputusan bangsa Iran ada di tangannya sendiri. Anda siapa dan sebagai apa, dan dari posisi hukum apa Anda ikut campur mengenai memiliki atau tidak memilki pengayaan (uranium) bagi kami?," tanya Imam Khamenei.
Mengacu pada dampak nyata Revolusi Islam terhadap perkembangan dunia saat ini, Imam Khamenei menuturkan, Almarhum Imam Khomeini ra, dengan kehati-hatian dan rasionalitas yang timbul dari keimanan, memasukkan prinsip-prinsip kelanjutan gerakan revolusi yang kuat dan terhormat, dan negara di bawah konsep dasar "kemerdekaan nasional," dan berdasarkan prinsip-prinsip ini, Iran tercinta akan mencapai kemajuan, kesejahteraan publik, keamanan berkelanjutan, peningkatan lebih lanjut dalam posisi luar negerinya, dan masa depan yang cerah.
Di bagian akhir pidatonya, Imam Khamenei menyinggung kejahatan yang mencengangkan dan tidak dapat dipecaya yang dilakukan oleh rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, di mana rezim ilegal ini mengebom orang-orang dengan cara menciptakan apa yang disebut sebagai pusat distribusi makanan. Rahbar mengatakan, "Tingkat kehinaan, keburukan, kekejaman, dan kejahatan ini benar-benar mencengangkan."
Tamu-tamu asing dalam acara Haul ke-36 Imam Khomeini ra.
Rahbar menyebut AS sebagai mitra dalam kejahatan rezim Zionis di Gaza. Imam Khamenei menuturkan, inilah sebabnya kami bersikeras bahwa AS harus meninggalkan kawasan ini.
Pemimpin Besar Revolusi Islam lebih lanjut mengatakan bahwa tugas pemerintahan-pemerintan Islam adalah berat, dan beliau menekankan bahwa hari ini bukan saatnya untuk pertimbangan, konservatisme, netralitas, dan diam.
Imam Khamenei megatakan, jika sebuah pemerintahan Islam mendukung rezim Zionis dengan cara apa pun atau dengan dalih apa pun, baik dengan menormalisasi hubungan, menutup jalan untuk membantu rakyat Palestina, maupun dengan membenarkan kejahatan Zionis, maka dia harus mengetahui dengan pasti bahwa noktah dan aib abadi akan selalu ada di dahinya. (RA)
Your Comment