Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Menteri Luar Negeri Iran, Seyed Abbas Araghchi, menegaskan bahwa Iran tidak akan melepaskan haknya untuk melakukan pengayaan uranium dengan tujuan damai. Dalam tanggapannya terhadap isu mengenai pembicaraan tidak langsung antara Iran dan Amerika Serikat, Araghchi mengungkapkan bahwa Iran tidak menerima proposal tertulis, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari pihak AS.
Pada hari Jumat, Araghchi menulis di jejaring sosial X menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang mengklaim bahwa Iran telah menerima tawaran dari Amerika. Araghchi menegaskan bahwa pesan-pesan yang diterima Iran, dan juga dunia, masih membingungkan dan bertentangan. Namun, posisi Iran tetap tegas dan jelas: hormati hak-hak kami dan akhiri sanksi; jika demikian, maka kesepakatan dapat tercapai.
Araghchi juga menanggapi pernyataan pihak AS yang meminta Iran untuk melepaskan haknya atas pengayaan uranium, dan dengan tegas menyatakan: "Tidak ada skenario di mana Iran akan melepaskan haknya untuk pengayaan uranium dengan tujuan damai, yang telah diperoleh dengan susah payah — hak yang juga dimiliki oleh semua negara anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir."
Di akhir pernyataannya, Araghchi menegaskan bahwa bangsa Iran telah menunjukkan kekuatan dan keteguhan mereka terhadap pihak-pihak yang berusaha memaksakan dominasi mereka. Ia menambahkan bahwa Iran selalu terbuka untuk dialog berdasarkan saling menghormati dan akan selalu menolak segala bentuk pemaksaan.
Your Comment