10 Mei 2025 - 11:57
Sana’a Lanjutkan Serangan Rudal ke Bandara Ben Gurion, Blokade Udara terhadap Israel Masih Berlangsung

Angkatan bersenjata Yaman kembali melancarkan serangan rudal balistik hipersonik ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dalam rangka melanjutkan operasi pemblokiran udara terhadap entitas Zionis.

Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Juru bicara militer Yaman menyatakan bahwa rudal tersebut berhasil menghantam target tanpa terdeteksi sistem pertahanan udara Israel, menyebabkan gangguan operasional bandara selama hampir satu jam. Serangan ini diklaim sebagai balasan atas agresi udara Israel terhadap Bandara Sana’a, fasilitas listrik, dan pelabuhan Hudaydah. Selain itu, Yaman juga melancarkan serangan drone menggunakan pesawat nirawak tipe "Yafa" terhadap sasaran vital di Tel Aviv.

Media Israel, Yedioth Ahronoth, mengonfirmasi terjadinya serangan ini dan menyebutkan bahwa sirene peringatan berbunyi di seluruh Tel Aviv dan sekitarnya. Aktivitas penerbangan di Bandara Ben Gurion sempat dihentikan sementara. Di sisi lain, kerusakan besar akibat serangan udara Israel mengakibatkan Bandara Sana’a masih dalam proses perbaikan.

Aksi Solidaritas dan Kondisi Politik Regional

Bersamaan dengan serangan rudal tersebut, puluhan ribu warga Yaman menggelar aksi unjuk rasa di Lapangan Al-Sab’een dan berbagai wilayah di Sana’a untuk menyuarakan dukungan terhadap Gaza serta menuntut diakhirinya agresi dan blokade Israel. Sementara itu, perusahaan minyak Yaman mengumumkan berakhirnya krisis bahan bakar seiring tercapainya kesepakatan de-eskalasi antara Sana’a dan Washington. Pelabuhan Hudaydah pun kembali beroperasi normal dan menjalani proses perbaikan. Namun, kesepakatan ini menimbulkan ketidakpuasan dari kelompok-kelompok yang bersekutu dengan koalisi Saudi-UEA, yang menuding pemerintah Aden dan Dewan Kepresidenan kehilangan kesempatan untuk melawan Sana’a secara militer.

Tuduhan Keterlibatan UEA Dukung Israel

Para analis di Sana’a menuding Uni Emirat Arab terus memberikan dukungan kepada Israel, salah satunya dengan meningkatkan jumlah penerbangan maskapai Etihad ke wilayah pendudukan sebesar 40 persen. Ini dinilai sebagai upaya untuk melemahkan tekanan udara yang dilakukan Yaman, sementara sejumlah maskapai internasional telah menghentikan penerbangan mereka ke wilayah pendudukan sebagai tanggapan terhadap peringatan dari Sana’a.

Your Comment

You are replying to: .
captcha