Donald Jensen, yang juga pendiri Defense of Democracies, kepada stasiun televisi Al Jazeera, Sabtu (19/4/2025) mengatakan, kesepakatan terbaru terkait bahan tambang antara Ukraina dan AS, sama sekali tidak memberikan jaminan keamanan apa pun bagi Kiev.
Ia menambahkan, pemerintahan Presiden Donald Trump, menjadikan upaya menghidupkan kembali hubungan bisnis dengan Rusia, sebagai prioritas, sebuah langkah yang ditentang mayoritas warga AS.
Menurut Donald Jensen, Rusia, tidak memandang perundingan terbaru dengan AS, sebagai posisi “menang-menang” tapi sebagai sebuah peluang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kesepakatan bahan tambang yang ditandatangani di bawah pengawasan pemerintahan AS terdahulu, tujuannya untuk memperkuat kerja sama dua negara dalam mengeksplorasi bahan tambang vital seperti litium dan nikel, yang diperlukan oleh industri pertahanan dan teknologi Ukraina.
Beberapa senator kubu Republik, di Kongres Amerika Serikat, meyakini bahwa kesepakatan ini memberikan kompensasi kepada Ukraina melebihi batas.
Presiden AS Donald Trump, dan sekutu-sekutunya mendesak supaya kesepatakan itu dirundingkan kembali, dan menjadikan kepentingan bisnis AS sebagai prioritas.
342/
Your Comment