Menurut laporan Pars Today mengutip FNA, Gubernur Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memperingatkan bahwa meningkatnya perselisihan mengenai tarif yang dikenakan oleh Presiden AS Donald Trump dapat berdampak buruk pada ekonomi global.
"Jika kita terlibat dalam perang dagang sungguhan, perdagangan akan terpengaruh secara signifikan dan ini akan berdampak serius pada pertumbuhan dan harga di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat," kata Lagarde.
Gubernur Bank Sentral Eropa menambahkan, Keputusan Presiden AS dan keputusan-keputusan balasannya menimbulkan kekhawatiran dan kehati-hatian yang besar, dan menciptakan tingkat ketidakpastian yang belum pernah kita lihat dalam waktu yang lama.
Sejak Trump menjabat Januari lalu, presiden AS telah mengenakan tarif pada impor dari beberapa negara, yang memicu ketegangan yang mengancam akan memulai perang dagang.
Trump mengancam pada hari Kamis akan mengenakan tarif 200% pada anggur dan minuman beralkohol dari Prancis dan negara-negara Uni Eropa lainnya jika Brussels mengenakan tarif 50% pada impor wiski Amerika.
"Perang dagang apa pun akan merusak ekonomi global," kata Lagarde, seraya mencatat bahwa Brussels "tidak punya pilihan selain menanggapi tindakan AS".
Diplomat senior Uni Eropa Kaja Kallas juga mengonfirmasi hal ini, dengan mengatakan bahwa Uni Eropa akan melindungi kepentingannya jika Trump mengenakan tarif 200% pada anggur dan sampanye yang diimpor dari negara-negara Uni Eropa.
Uni Eropa mengumumkan pada hari Rabu bahwa mereka akan mengenakan tarif pada sejumlah produk Amerika, termasuk wiski bourbon, sepeda motor, dan perahu.
Tindakan ini merupakan respons terhadap penerapan tarif sebesar 25% oleh AS terhadap baja dan aluminium Eropa. Tarif baru Uni Eropa akan mulai berlaku pada tanggal 1 April, satu hari sebelum tarif diumumkan Trump.(sl)
342/
Your Comment