Ayatullah Khamenei dalam sebuah pertemuan dengan presiden, ketua parlemen dan ketua Mahkamah Agung Iran beserta sejumlah pejabat tinggi Iran Sabtu malam menyampaikan nasihat Ramadhan tentang mengesampingkan kepentingan diri sendiri secara individu dan sosial serta konsekuensinya bagi masyarakat.
Rahbar dalam pertemuan ini mengemukakan aib peradaban Barat akibat kolonialisme Barat, penjarahan sumber daya bangsa-bangsa, pembantaian yang meluas, klaim palsu tentang hak asasi manusia dan hak perempuan, dan standar ganda dalam berbagai isu.
"Arus kebebasan informasi di Barat tidak lain hanyalah sebuah kebohongan, sebagaimana di dunia maya milik Barat, tidak mungkin menyebut nama-nama Syahid Jenderal Soleimani, Syahid Sayid Hassan Nasrullah, Syahid Haniyeh, dan beberapa orang terkemuka lainnya, dan tidak mungkin memprotes kejahatan kaum Zionis di Palestina dan Lebanon," kata Ayatullah Khamenei.
Ayatullah mengingatkan tentang kebohongan media Barat mengenai situasi di Iran, dan berkata,"Media [Barat] mana yang memberitakan kemajuan iptek, dukungan tinggi masyarakat dalam pertemuan publik yang besar, dan keberhasilan negara dan sistem Islam?.Mereka malah memperbesar kelemahan sepuluh kali lipat".
Ayatullah Khamenei menyebut kebanggaan bangsa sebagai kenyataan, terlepas dari semua propaganda negatif dari para pencela Iran, dan berkata, "Jika para abdi negara mengikuti jalan yang benar sambil menjaga identitas dan struktur tatanan negara, mereka dapat menjadi model bagi bangsa-bangsa, bahkan para pemimpin beberapa negara."
Imam Khamenei: Tujuan pihak lain dalam mengulang negosiasi adalah untuk menciptakan tekanan pada opini publik
Mengekspresikan kepuasannya terhadap keaktifan Kementerian Luar Negeri Iran dan menekankan perluasan interaksi dengan negara-negara tetangga dan negara-negara lain, Ayatullah Khamenei mengatakan,"Beberapa pemerintah asing dan tokoh-tokoh pengganggu bersikeras pada negosiasi, sementara tujuan mereka dalam negosiasi bukanlah untuk menyelesaikan masalah, melainkan untuk mendominasi dan memaksakan kepentinganya sendiri. Jika pihak lain menerima, itu lebih baik, tetapi jika mereka tidak menerima, mereka menciptakan kontroversi dan menuduh pihak lain meninggalkan negosiasi".
Rahbar memandang tujuan pihak lain dalam mengulang negosiasi adalah untuk menciptakan tekanan pada opini publik, dan menjelaskan,"Mereka ingin menciptakan keraguan dalam opini publik mengenai mengapa Iran tidak bersedia bernegosiasi, meskipun mereka telah menyatakan kesiapan untuk bernegosiasi, sementara tujuan mereka bukanlah negosiasi, tetapi dominasi dan pemaksaan".
Mengenai klaim tiga negara Eropa bahwa Iran tidak memenuhi komitmen nuklirnya di JCPOA, Ayatullah Khamenei menambahkan, "Mereka harus ditanya, apakah Anda memenuhi komitmen Anda di JCPOA? Mereka tidak memenuhi komitmennya sejak hari pertama, dan setelah AS menarik diri dari JCPOA, mereka berjanji untuk mengkompensasinya, tapi mereka kembali mengingkari janji kedua kalinya".
Pemimpin Besar Revolusi Islam memandang pengingkaran komitmen Eropa dan pada saat yang sama menuduh Iran melakukan pelanggaran sebagai tanda ketidakpedulian dan kesombongan mereka yang tak terbatas, seraya menambahkan,"Pemerintah saat itu bersabar selama setahun, dan kemudian Majelis Syura Islami turun tangan dan mengeluarkan resolusi bahwa tidak ada jalan lain dalam menghadapi kekerasan dan intimidasi".(PH)
342/
Your Comment