8 Maret 2025 - 12:02
Kajian Syiah dalam Zionisme (2): Pusat-Pusat Kajian Syiah di Universitas-Universitas Zionis

Agama dan budaya Syiah sejak lama telah menjadi salah satu topik yang menarik perhatian berbagai kelompok di Barat. Berdirinya pemerintahan Islam berbasis ajaran Syiah di Iran serta keberadaan sejumlah kekuatan perlawanan Syiah di kawasan merupakan faktor yang menjadikan kajian tentang Syiah memiliki kepentingan luar biasa bagi berbagai negara di dunia, termasuk rezim Zionis

Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- penyelenggaraan kursi akademik Islamologi dan Syiahologi serta pembukaan jurusan-jurusan yang berkaitan dengan dua bidang ini di berbagai universitas Barat dan Ibrani memerlukan tenaga pengajar yang memiliki penguasaan ilmiah dan kemampuan riset yang memadai untuk mengajarkan mata kuliah tersebut.

Tanpa diragukan, selain kelompok dosen ini, terdapat pula sosok-sosok yang tanpa eksistensi media atau aktivitas akademik yang mencolok berperan sebagai pakar kajian Syiah yang bekerja sama dengan pusat-pusat keamanan dan intelijen rezim Zionis, bahkan mengelola bagian-bagian tertentu di universitas-universitas militer dan intelijen.

Pengenalan kelompok kedua ini tidaklah mudah, tetapi mengenai kelompok pertama, setidaknya terdapat tiga universitas di wilayah pendudukan yang secara resmi menawarkan mata kuliah kajian Syiah. Selain itu, terdapat banyak laporan mengenai kerja sama terbuka antara beberapa universitas dunia, termasuk lembaga akademik di Amerika Serikat dan Turki, dengan universitas-universitas Israel dalam studi tentang Syiah.

Sebagai contoh, hampir setiap tahun—kecuali ketika situasi politik membatasi pelaksanaannya—konferensi kajian Syiah diadakan di Istanbul, Turki, yang dihadiri oleh para pakar Syiahologi dari Israel dan negara-negara lainnya. Dengan pengantar ini, dapat dibayangkan besarnya jumlah penelitian yang dilakukan tentang "Syiah" di berbagai pusat akademik di Israel atau negara-negara yang bersahabat dengan rezim ini, serta dapat dihitung secara kasar jumlah pakar Syiahologi yang berkolaborasi dengan pusat-pusat tersebut dengan gelar Islamolog atau peneliti Syiah.

Selain itu, perlu ditambahkan pula bahwa kaum Baha’i yang bermukim di Israel—dengan latar belakang permusuhan antara Syiah dan agama Baha’i yang dianggap sebagai agama buatan—menjadikan studi tentang Syiah sebagai fokus utama mereka. Penelitian mereka, yang hampir seluruhnya dilakukan oleh individu-individu keturunan Iran, begitu luas sehingga banyak pakar Syiah terkemuka di Israel merupakan murid dari kalangan Baha’i ini.

Beberapa peneliti dalam bidang Israelologi berpendapat bahwa rezim Zionis membagi studi Islamologi mereka ke dalam dua bagian utama:

  1. Menghidupkan kembali teologi Syiah Mu'tazilah – yang dimaksud dengan teologi Syiah Mu'tazilah adalah pemikiran teologis Syiah pada abad ke-9 hingga ke-13 Masehi yang saat itu dipengaruhi oleh filsafat. Tujuan mereka dalam penelitian ini adalah menghidupkan kembali teologi Yahudi sesuai dengan kebutuhan zaman modern dengan memanfaatkan unsur-unsur rasional dalam teologi Syiah Mu'tazilah.

  2. Mengenali dan menyebarluaskan pemikiran Ibn Qayyim al-Jawziyyah dan Ibn Taymiyyah – tujuan dari studi ini adalah menyediakan bahan ideologis bagi ekstremis Salafi seperti ISIS untuk menciptakan konflik internal di dunia Islam, memicu perang Syiah-Sunni, serta menciptakan zona aman bagi rezim Zionis.

Universitas-Universitas Israel yang Aktif dalam Studi Syiah

Beberapa universitas di Israel yang aktif dalam kajian Syiah dapat diperkenalkan secara ringkas sebagai berikut:

  • Universitas Ibrani Yerusalem, yang memiliki kursi akademik khusus dalam bidang kajian Syiah.
  • Universitas Haifa, yang berfokus pada bahasa dan sastra Arab, dengan konsentrasi penelitian pada Iran dan negara-negara Arab seperti Irak dan Lebanon.
  • Universitas Bar-Ilan, yang bagian studi Arab dan Islamnya berfokus pada isu-isu Iran serta model pemerintahan Syiah dalam kerangka Wilayat al-Faqih.

Selain universitas-universitas tersebut, terdapat pula lembaga penelitian yang aktif dalam studi tentang Iran, misalnya:

  • Pusat Studi Iran di Universitas Tel Aviv, yang didanai oleh donatur Yahudi keturunan Iran seperti keluarga Nazarian dan didukung oleh Lord David Alliance.
  • Pusat Studi Teluk Persia di Universitas Haifa, yang mendapatkan dukungan finansial dari keluarga Meir Ezri untuk menjalankan penelitian yang berkaitan dengan negara-negara di kawasan Teluk Persia.

Keberagaman Studi yang Dilakukan

Laporan yang dipublikasikan mengenai penelitian yang dilakukan di pusat-pusat kajian Syiah ini sangat beragam. Beberapa contoh penelitian yang telah dilakukan meliputi:

  • "Teologi dan Fikih dalam Syiah Imamiyah" oleh Etan Kohlberg
  • "Kitab Suci dan Tafsirnya dalam Syiah Imamiyah Awal" oleh Brasher
  • "Transformasi Sistem Politik Iran Menuju Model Baru: Upaya Mewujudkan Demokrasi dalam Republik Islam Iran"
  • "Evaluasi Kekuatan Militer dan Pertahanan Republik Islam Iran"
  • "Analisis Reaksi Iran terhadap Sanksi Ekonomi"
  • "Sejarah Modern Syiah"
  • "Konflik Arab di Palestina"
  • "Perselisihan antara Arab dan Iran"
  • "Pemikiran Politik Kontemporer Iran"
  • "Isu Nuklir Iran"
  • "Sejarah Politik Irak"
  • "Islam Politik"
  • "Sejarah Pemikiran Syiah"
  • "Fikih Syiah"
  • "Berbagai Dimensi Pemikiran Syahid Muhammad Baqir al-Sadr"
  • "Perselisihan Ulama di Abad ke-19 di Hauzah Najaf"
  • "Dampak Globalisasi terhadap Pemikiran Syiah"
  • "Keamanan dalam Dimensi Geopolitik Syiah, khususnya Iran, dan Konsekuensinya terhadap Kepentingan Nasional Israel"

Salah satu fokus penelitian utama di pusat-pusat kajian Syiah ini adalah Marja’iyyat atau otoritas keagamaan dalam Islam Syiah.

Tidak diragukan lagi, beberapa penelitian tentang Syiah ini digunakan oleh lembaga-lembaga khusus dalam pemerintahan Israel. Pengaruh penelitian ini terhadap kebijakan politik Israel begitu besar sehingga beberapa peneliti meyakini bahwa penciptaan dan dukungan terhadap kelompok ekstremis agama seperti ISIS oleh organisasi Zionis dan Amerika merupakan hasil dari penelitian-penelitian ini. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa studi tentang Syiah di Israel bukan hanya merupakan aktivitas akademik semata, melainkan memiliki dimensi keamanan dan geopolitik bagi Israel.

Sebagai contoh, sebuah penelitian dengan judul "Konsep Manusia tentang Tuhan dalam Islam" yang berfokus pada pemikiran kaum ghulat dalam Syiah dan hubungannya dengan sekte Nushairiyah dilakukan oleh pakar Syiahologi di Israel. Publikasi penelitian ini telah menciptakan atmosfer beracun terhadap komunitas Alawi di Suriah dan menjadi dalih bagi kelompok-kelompok Sunni bersenjata untuk mengafirkan mereka.

Dalam bagian selanjutnya dari tulisan ini, kami akan memperkenalkan para pakar kajian Syiah di Israel.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha