Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait – ABNA – Sayid Muhammad Mahdi Nasrallah dalam pesan video-nya meminta kepada semua orang yang mencintai Sayid Hasan Nasrallah untuk menghadiri upacara pemakaman mendiang Sekretaris Jenderal Hizbullah pada hari Minggu (23/2).
Dia menegaskan: "Para musuh, oposisi, dan mereka yang tidak suka telah melakukan segala upaya dengan cara apa pun untuk mencegah pelaksanaan upacara pemakaman ini."
Putra almarhum Sayid Nasrallah ini menambahkan: "Namun, meskipun ada segala kondisi, tantangan, dan ancaman, bagi seseorang yang telah berjuang keras dan mengorbankan waktunya untuk kita, layaklah bagi kita untuk berusaha dan meluangkan waktu, bahkan jika usaha dan waktu itu sedikit."
"Hal terkecil yang bisa saya katakan kepada semua orang yang ingin menghadiri upacara pemakaman pada hari Minggu adalah bahwa saya bisa mengatakan bahwa Anda setia dan patuh." Tambahnya.
Putra Sayid Nashrallah juga berkata: "Namun, kepada mereka yang mampu hadir tetapi menggunakan berbagai alasan seperti kesibukan, hujan, atau keyakinan bahwa upacara pengantaran akan tetap berlangsung tanpa kehadiran mereka, saya ingin mengatakan bahwa sang Sayid telah bertahan selama puluhan tahun menghadapi badai besar demi Anda. Ia berdiri di bawah hujan ribuan ton bahan peledak demi Anda. Kehadiran Anda pada hari Minggu bukan hanya sekadar partisipasi dalam upacara pemakaman, tetapi juga merupakan pernyataan sikap."
Dia menambahkan: "Minggu adalah hari pembaruan perjanjian dengan 'Labbaik Ya Nasrallah' (Ya Nasrallah, kami hadir). Siapa pun yang pernah berkata, 'Jiwaku, keluargaku, dan anak-anakku berkorban untukmu,' pada hari Minggu harus menunjukkan cinta tersebut, dan pada hari Minggu nanti kita akan melihat semuanya."
Disebutkan, pemakaman Sayid Hasan Nashrallah akan digelar di Beirut pada Minggu (23/2) dan dipercaya akan melibatkan partisipasi luas masyarakat Lebanon termasuk pelayat asing. Pesan putra Sayid Hassan Nashrallah ini menekankan pentingnya partisipasi publik dalam upacara pemakaman tersebut, bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga sebagai pernyataan sikap politik dan spiritual. Putranya, Muhammad Mahdi Nasrallah, menyerukan agar para pendukung menunjukkan loyalitas dan cinta mereka kepada almarhum melalui kehadiran mereka, bahkan di tengah tantangan dan ancaman dari pihak lawan.
