Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait - ABNA - Sumber media melaporkan bahwa dua tentara Zionis lainnya tewas dan tiga tentara lainnya terluka, termasuk Kepala Staf Gabungan Batalyon Golani, dalam bentrokan dengan pejuang Hezbollah di selatan Lebanon.
Berdasarkan laporan ini, di daerah yang beberapa hari yang lalu seorang anggota Batalyon 13 Golani tewas, sekelompok yang dipimpin oleh Kepala Staf Batalyon Golani, Kolonel Yoav Yarom, bersama peneliti geologis Israel, Ze'ev Reich, memasuki situs bersejarah Nabi Shimon di desa Shama di selatan Lebanon. Mereka mengira daerah itu telah dibersihkan dari keberadaan pasukan Hizbullah, tetapi ternyata dua pasukan Hezbollah bersembunyi di dalam tempat bersejarah ini dan membuka tembakan ke arah kelompok tersebut, yang mengakibatkan tewasnya Ze'ev Reich dan luka-lukanya Kolonel Yarom serta Komandan Batalyon 13 Golani yang juga terluka parah dalam bentrokan itu.
Dengan tewasnya orang-orang ini, jumlah korban tewas rezim Zionis setelah dimulainya serangan darat ke Jalur Gaza meningkat menjadi 382 orang. Selain itu, jumlah total tentara yang tewas menurut klaim mereka sejak awal bentrokan dari 7 Oktober hingga saat ini mencapai 801 orang.
Syaikh Naeem Qassem, Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, dalam pidato terakhinya menekankan bahwa pola dan taktik militer perlawanan dalam melawan Israel tidak seperti angkatan bersenjata klasik. Perlawanan memilih operasi tidak teratur untuk menghadapi serangan darat Israel dan dengan taktik seperti penyergapan, serangan mendadak dan cepat (roket, rudal, drone, dan lain-lain) berusaha menghentikan operasi Israel di selatan Lebanon.