4 Agustus 2024 - 07:24
Pemimpin Hamas Haniyeh Dimakamkan di Qatar di Tengah Seruan Balas Dendam terhadap Israel

Doa pemakaman untuk pemimpin Hamas yang terbunuh Ismail Haniyeh diadakan di Qatar pada 2 Agustus 2024.

Menurut Kantor Berita Internasional Ahlulbait -ABNA- Ismail Haniyeh, kepala politbiro gerakan perlawanan Hamas yang gugur, telah dimakamkan di ibu kota Qatar, Doha, dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh pejabat tinggi dari seluruh wilayah. Jenazah Haniyeh, yang dibungkus dengan bendera Palestina, dimakamkan di pemakaman kerajaan di Lusail, utara Doha, dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh wakil presiden Iran Mohammad-Reza Aref dan penjabat menteri luar negeri Ali Baqeri Kani, di antara pejabat tinggi dan perwakilan dari faksi-faksi Palestina lainnya.

Sebelumnya, ribuan pelayat termasuk perwakilan resmi dari beberapa negara menggelar salat jenazah di masjid terbesar di Doha, Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, di tengah pengamanan ketat. Salat dan demonstrasi digelar untuk memperingati gugurnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Gaza dan Tepi Barat, bersama dengan beberapa negara lain termasuk Yordania, Lebanon, Turki, Yaman, Pakistan, Malaysia, dan Indonesia.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan termasuk di antara para pemimpin yang menggelar salat jenazah secara in absentia untuk Haniyeh. Pakistan dan Turki telah mengumumkan hari berkabung nasional setelah kematiannya. Iran telah mengumumkan tiga hari berkabung untuk menghormati Haniyeh.

Hamas dalam sebuah pernyataan menyerukan hari kemarahan atas pembunuhan Haniyeh, meminta orang-orang untuk melakukan pawai dari setiap masjid untuk mengecam "kejahatan pengecut berupa pembunuhan".

Jenazah Haniyeh telah diterbangkan ke Doha setelah prosesi massal di Teheran pusat pada hari Kamis, yang dihadiri oleh Pemimpin Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei yang memimpin salat jenazah untuknya. Haniyeh, yang berada di ibu kota Iran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dibunuh bersama pengawalnya, dalam serangan Israel di kediamannya pada hari Rabu.

Ayatollah Khamenei memperingatkan rezim Israel akan "tanggapan keras" atas pembunuhan Haniyeh, dengan mengatakan Republik Islam harus membalas dendam atas darah pemimpin perlawanan Palestina tersebut.

"Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu kami yang terkasih di tanah air kami dan meninggalkan kami dalam kesedihan, tetapi mereka juga menyiapkan dasar untuk hukuman keras bagi dirinya sendiri," kata Pemimpin tersebut.

Haniyeh menjabat sebagai kepala politbiro Hamas dari tahun 2017 hingga 2024 dan telah tinggal di Doha selama beberapa tahun terakhir.