Menurut Kantor Berita ABNA, Kementerian Informasi Yaman merilis dokumen resmi tentang tekanan lama AS pada mantan rezim Ali Abdullah Salih untuk menormalkan hubungan antara Sana’a dan Tel Aviv dan mencabut boikot terhadap barang-barang Israel di Yaman.
Berdasarkan dokumen yang dirilis oleh Kementerian Informasi Yaman, kedutaan AS telah meminta rezim Salih untuk mengakhiri boikot terhadap barang-barang Israel dan tidak berpartisipasi dalam program anti-Zionis.
Laporan FNA menyebut bahwa dokumen-dokumen itu berisi bukti dan rincian baru tentang bagaimana AS dan Israel begitu frustasi dengan boikot barang-barang mereka, dan bagaimana Washington menekan pemerintah Salih untuk membuka pintu Yaman bagi barang-barang dan perusahaan-perusahaan Israel.