Nasser Kanaani di akun X nya mengecam kebungkaman terhadap kejahatan rezim Zionis Israel. Menurut laporan Parstoday, ia di medsos ini menulis: Sekitar delapan dekade setelah persidangan di Nuremberg, sejarah kembali menyaksikan kemunculan Hitler yang lain; Seorang penjahat yang melanjutkan dengan intens dan kejam genosida brutal dan pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak Palestina yang tidak bersalah di bawah bayang-bayang kelambanan komunitas internasional.
"Para pengklaim pembela HAM jika mereka menghargai kemanusiaan dan nyawa manusia, maka kini saatnya untuk bergerak, dan besok sudah terlambat. Umat manusia semakin haus akan kemanusiaan, keadilan dan menuntut para pemimpin kriminal rezim Zionis diadili," tambah Kanaani.
Sekaitan dengan ini, dan dalam upaya meredam agresi rezim Zionis, Menteri Luar Negeri Iran telah memulai babak baru pergerakan.
Menlu Iran, Sayid Abbas Araghchi kemarin dalam pertemuan dengan Wakil Hizbullah Lebanon di Tehran, Sayid Abdullah Safiuddin menekankan kebijakan mendasar Republik Islam Iran dalam mendukung muqawama dan perjuangan sah bangsa-bangsa di kawasan melawan rezim penjajah Zionis.
Araghchi dan Sayid Abdullah Safiuddin juga membahas transformasi terbaru kawasan dengan fokus pada kondisi front muqawama anti-Zionis di Lebanon, dan transformasi saat ini di Palestina, Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan.
Menlu Iran Minggu malam dalam dialog dengan Menteri Luar Negeri Bulgaria, Ivan Kondov, seraya menyinggung kondisi yang tidak menentu Gaza dan kebutuhan mendesak rakyat Palestina di daerah ini atas bantuan kemanusiaan, mengatakan: Iran akan mendukung setiap kesepakatan yang diterima rakyat Palestina dan Hamas untuk gencatan senjata dan mempersiapkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. (MF)