1 Oktober 2023 - 16:40
Kami Mengorbankan Hidup Kami untuk Melindungi Al-Qur'an dan Nabi

Al-Dilami, “Masyarakat Yaman menegaskan bahwa mereka berdiri bahu membahu dengan umat Islam, dengan nama dan ingatan Nabi Muhammad saw dan Pekan Persatuan Islam.”

Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, bersamaan dengan Pekan Persatuan Islam dan menjelang peringatan kelahiran Nabi Nabi Muhammad saw, Duta Besar Republik Yaman di Iran, dalam wawancara dengan redaksi ABNA tentang persatuan Umat Islam menekankan perlawanan terhadap musuh agama dan Al-Quran.

Ebrahim Al-Dilami mengatakan kepada Kantor Berita ABNA di sela-sela acara perayaan Maulid Nabi Muhammad saw yang diadakan oleh warga negara dan pelajar Yaman yang tinggal di Iran di Pusat Kebudayaan Eshraq,  “Rakyat Yaman meyakini mereka yang mengadakan perayaan megah atas kelahiran Nabi Muhammad saw yang diberkati ini akan mendapatkan perhatian dan kecintaan dari Nabi Muhammad saw. Mereka telah mengenang nama dan perjuangan Nabi Suci Muhammad saw dan membesarkan Pekan Persatuan Islam, mereka menekankan bahwa mereka berdiri bahu membahu dengan umat Islam.”

Merujuk pada proyek Zionis yang menghina kesucian Islam, ia menambahkan, “Masyarakat Yaman sejalan dengan Umat Islam dalam menangani penghinaan dan penodaan kesucian Islam. Menghina Al-Qur'an dan menghina Nabi Muhammad saw harus mendapat kecaman dan tidak bisa dibiarkan.”

Menekankan persatuan umat Islam dalam menghadapi penistaan, Al-Dilami mengatakan, “Posisi yang diambil rakyat Yaman saat ini adalah menyatakan bahwa kami mengorbankan hidup kami untuk melindungi dua simbol Al-Qur'an dan Nabi Suci Muhammad saw.”

Merujuk pada gerakan Islam yang berpusat pada Al-Quran dan perlawanan Yaman, ia menambahkan, “Kami menekankan karakteristik kami sendiri, yang akan terus meneladani dan menaati Al-Quran dan Nabi Muhammad saw, dan kami mengingatkan umat Islam tentang masalah ini.”

Duta Besar Republik Yaman di Iran, mengingat penderitaan rakyat Yaman dalam beberapa tahun terakhir dalam perang melawan musuh, mengatakan, “Perayaan dan peringatan Nabi Suci Muhammad saw dan Ahlulbait as ini diadakan disaat rakyat Yaman menuai buah kemenangan dan kesabaran selama delapan tahun berturut-turut, serta pengorbanan mereka dalam menghadapi para agresor.”

Berbicara kepada beberapa negara di kawasan ini, diplomat Yaman ini menambahkan, “Dalam situasi sensitif yang dihadapi umat Islam, dan khususnya kondisi kehidupan bangsa Yaman, negara-negara agresor harus mengakhiri agresi dan pengepungan mereka serta kerusakan-kerusakan ini dan apa yang terjadi di masa lalu. Bertahun-tahun mereka telah melancarkan agresi di negara ini, dan mereka telah menghancurkan tanah kami, karena itu biarkan mereka memberikan kompensasi.”

Pada akhirnya, Al-Dilami berkata, “Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung kami dan menyatakan bersama dengan kami. Kami mengirimkan salam kepada mereka semua.”