Menurut Kantor Berita Internasional ABNA, Hujjatul Islam Syaikh Naeem Qasim, Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah di Lebanon, pada pembukaan Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-37, diadakan Minggu pagi (1/10) di aula KTT Islam dan dengan kehadiran Presiden Republik Islam Iran Sayid Ebrahim Raisi, sambil mengucapkan selamat atas peringatan Maulid Nabi Muhammad saw dan milad Imam Shadiq as mengatakan, “Untuk memperkuat kerja sama Islam, solusi harus diambil. Salah satu isu terpenting adalah persatuan Islam. Kita harus melakukan banyak upaya menuju persatuan praktis dan menganggap nilai-nilai Islam ini sebagai salah satu nilai yang paling penting dan juga berusaha mencapai semangat pemersatu dalam masyarakat kita sendiri dan juga mencoba untuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan yang nyata melalui Islam yang agung.”
Ditambahkannya, “Persatuan harus ada minimal dan maksimalnya. Paling tidak, negara dan organisasi kita tidak boleh berpihak pada blok musuh, tapi harus berdampingan. Di sisi lain, cobalah bekerja sama di berbagai bidang. Ingatlah bahwa Imam Khomeini ra selalu menekankan bahwa persatuan harus tersebar di seluruh anggota masyarakat Islam. Kita memiliki satu miliar Muslim di dunia yang memiliki banyak fasilitas. Kita harus menganggap persoalan Palestina sebagai persoalan utama. Kita harus mengumumkan kepada semua orang bahwa pendudukan Palestina adalah pendudukan seluruh tanah Islam. Dia harus melawan musuh Zionis. Pemimpin tertinggi revolusi ini menegaskan, persoalan hak-hak Palestina tidak akan pernah bisa dicapai oleh organisasi internasional, melainkan oleh kegigihan masyarakat.”
Syaikh Naeem melanjutkan, “Kita harus dapat melakukan lebih banyak upaya di bidang konsolidasi militer dan bidang perlawanan. Dengan memperkuat fasilitas kita sendiri, kita dapat melawan musuh kita. Mengingat pengalaman berharga Iran dalam membela kaum tertindas di dunia, maka kita hendaknya menjadikan isu ini sebagai model dan mampu bersatu berdasarkan nilai-nilai luhur tersebut dan menghindari permusuhan. Hasil dan prestasi yang dihasilkan dari kemajuan ummat Islam menyebabkan perlawanan tersebut mempunyai bentuk yang logis, oleh karena itu saya tegaskan bahwa poros perlawanan dapat membawa prestasi yang baik bagi ummat Islam. Hal ini membantu kita melawan gerakan-gerakan yang bias. Pada akhirnya, saya katakan bahwa kita harus menghindari perbedaan apa pun dan mengetahui bahwa kerja sama Iran dengan negara-negara Islam dapat membantu terwujudnya nilai-nilai Islam.”
