Mohammed Abdulsalam, hari ini, Selasa (26/9/2023) dalam
wawancara dengan Reuters menjelaskan kasus tewasnya dua tentara Bahrain,
di dekat perbatasan Yaman.
Ia menuturkan, "Pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan Koalisi
Saudi tidak berhenti, dan 12 tentara Yaman, dalam rentang waktu satu
bulan tewas di perbatasan Saudi."
Abdulsalam menambahkan, "Pelanggaran gencatan senjata oleh pasukan
Koalisi pimpinan Arab Saudi, adalah sebuah masalah yang disesalkan."
"Kami menekankan upaya memasuki fase perdamaian serius sampai
stabilitas militer secara penuh dapat tercapai ketika seluruh
pelanggaran semua pihak dihentikan, dan instrumen-instrumen yang
diperlukan untuk perdamaian komprehensif, dan adil terwujud," paparnya.
Pemerintah Arab Saudi, selaku pimpinan Koalisi negara-negara
agresor Yaman, hari ini mengecam terbunuhnya dua tentara Bahrain, di
dekat perbatasan Yaman.
Pada Senin malam Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Bahrain
mengumumkan, dua tentara Bahrain termasuk seorang perwira yang tergabung
dengan Koalisi Saudi, tewas di dekat perbatasan Saudi dan Yaman.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengucapkan belasungkawa terhadap
Bahrain, dan menuduh Ansarullah yang telah membunuh dua tentara Bahrain
tersebut. (HS)
342/