Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Minggu

4 Juni 2023

09.20.52
1371053

Pemimpin Besar Revolusi Islam: Front Arogansi Berbaris Melawan Iran

Pada peringatan 34 tahun Haul Imam Khomeini ra di makam sucinya, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa front musuh, front arogansi dan tirani global tidak akan berubah dan menambahkan, Mereka telah berbaris melawan Iran.

Menurut laporan Iran Press, Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam dalam acara haul ini mengatakan, Apa yang dapat menghadapi gerakan kita seperti lembah berbahaya adalah melupakan front musuh.

Pemimpin Besar Revolusi Islam menyatakan bahwa permusuhan arogan dengan bangsa Iran tidak akan hilang dengan mengambil sikap mundur.

Menurutnya, Dalam banyak kasus dengan kita mengambil sikap mundur, justru menyebabkan mereka maju dan lebih banyak menyerang.

Ayatullah Khamenei menyinggung bahwa musuh telah melakukan berbagai upaya sejauh ini, tetapi mereka gagal dalam sebagian besar upaya mereka, dan menambahkan, Upaya terakhir musuh sampai hari ini adalah kerusuhan musim gugur yang lalu, dan perencanaan kerusuhan musim gugur yang lalu telah dilakukan di lembaga-lembaga think tank negara-negara Barat.

Rahbar menyatakan bahwa dukungan finansial, media dan fasilitas diberikan oleh aparat keamanan barat, sementara pelaksana gerakan ini adalah para anasir yang membelakangi tanah airnya.

"Orang-orang bodoh kembali gagal dan bangsa Iran mengabaikan seruan mereka. Pemuda yang beriman, Basij dari berbagai kalangan dan masyarakat berhasil membatalkan rencana musuh," ungkap Rahbar.

Ayatullah Khamenei menunjukkan bahwa mempertahankan kemerdekaan, kehormatan, dan kepentingan nasional adalah dengan iman dan harapan.

Rahbar: Imam Khomeini Hembuskan Nafas Baru ke dalam Tubuh Palestina

"Siapa pun yang berusaha menyelesaikan masalah negara dan mencari tempat yang bermartabat bagi Iran dalam tatanan dunia baru yang akan datang, perlu untuk mempromosikan iman dan harapan di negara ini," ungkap Ayatullah Khamenei.

Pemimpin Besar Revolusi menyebut target musuh adalah iman dan harapan dan karenanya menekankan, Upaya musuh ditujukan untuk melemahkan iman dan memadamkan api harapan di hati.(sl)

342/