Menteri luar negeri anggota kelompok BRICS dalam pernyataan yang dikeluarkan Kamis (1/6/2023) malam setelah pertemuan mereka di Pretoria, Afrika Selatan menegaskan sejumlah isu penting.
Para menteri kelompok BRICS ingin memperkuat sistem kontrol senjata, perlucutan senjata dan non-proliferasi nuklir, sesuai dengan Konvensi tentang Larangan Pengembangan, Produksi dan Penimbunan Senjata Biologis dan Beracun serta pemusnahannya (BTWC) dan Konvensi Larangan Pengembangan, Produksi, Penimbunan dan Penggunaan Senjata Kimia dan Penghancurannya (CWC).
Selain itu, mereka menyerukan pelaksanaan konvensi ini untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan keamanan internasional.
Para Menteri Luar Negeri BRICS juga menekankan dukungan mereka untuk pengembangan aktivitas luar angkasa yang berkelanjutan dan jangka panjang serta Resolusi PBB tentang Pencegahan Perlombaan Senjata di Luar Angkasa (PAROS) dan persenjataannya, termasuk melalui negosiasi.
Di bagian lain dari pernyataan mereka, para menteri luar negeri BRICS menyambut baik mediasi internasional untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.
Para menteri kelompok BRICS juga mengutuk serangan teroris terhadap infrastruktur kritis, termasuk instalasi energi kritis dan target yang rentan.
Saat ini negara anggota BRICS adalah Rusia, Cina, Brazil, Afrika Selatan dan India.
Iran dan Arab Saudi termasuk di antara negara-negara yang berniat bergabung dengan kelompok ekonomi ini.(PH)
342/