Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : ابنا
Kamis

25 Mei 2023

13.39.11
1368753

Presiden Raisi di Indonesia:

Cinta Nabi dan Dakwah Islam adalah Ciri Khas Bangsa Indonesia

Presiden Republik Islam Iran menggambarkan kecintaan terhadap keturunan Nabi dan Islam di antara ciri khas masyarakat negeri ini dalam pertemuan persahabatan dengan masyarakat di Indonesia di Jakarta.

Menurut Kantor Berita ABNA, Hujjatul Islam wa Muslimin Dr. Seyed Ebrahim Raisi, Presiden Republik Islam Iran, dalam program terakhir hari pertama dari dua hari kunjungan resminya ke Indonesia, dalam pertemuan persahabatan dengan masyarakat Indonesia  di Islamic Center Jakarta menyatakan bahwa karakteristik masyarakat Indonesia adalah cinta pada keturunan Nabi. Dia menggambarkan cinta dan mengagungkan keluarga dan keturunan Nabi Muhammad saw di antara karakteristik bangsa Indonesia yang menonjol dan menekankan perlunya persatuan dan kesatuan dalam Dunia Islam menggagalkan konspirasi musuh, dan menganggap takfir dan perpecahan di kalangan umat Islam sebagai akibat menyimpang dari jalan keluarga kenabian.

Presiden Iran lebih lanjut menganggap pengembangan hubungan ekonomi, politik, budaya dan peradaban dengan Indonesia sebagai salah satu tujuan kunjungannya ke negara ini. Ia berkata, “Kedua negara memiliki keinginan yang pasti dan serius untuk mengembangkan hubungan. Dengan kapasitas yang beragam di kedua negara adalah platform yang cocok untuk mengoperasionalkan ini.”

Di bagian lain sambutannya, Dr. Raisi menilai fungsi masjid dan Islamic center sangat penting selain ibadah dan salat, kepedulian terhadap sesama dan altruisme di jalan kecintaan kepada Allah, serta menekankan pentingnya tidak mengabaikan masalah-masalah dunia Islam dan umat Islam. Ia menyebut Palestina sebagai prioritas utama umat Islam dan menekankan perlunya umat Islam merasa bertanggung jawab atas rakyat tertindas di Yaman, Afghanistan, dan Myanmar bersama dengan rakyat Palestina yang tertindas.

Presiden  Iran juga menyebutkan pembentukan gerakan teroris takfiri, penyebaran Islamophobia dengan menggunakan alat-alat media, dan penghinaan terhadap hal-hal yang sakral, termasuk konspirasi musuh bangsa Islam untuk melemahkan dan membuat perpecahan di antara umat Islam, dan perlunya kewaspadaan dan kesadaran di kalangan bangsa muslim untuk mengatasi persekongkolan tersebut.

Raisi menyatakan bahwa alasan penentangan sistem pemerintahan hari ini terhadap Republik Islam Iran adalah kerasnya sistem suci ini melawan hegemoni dan arogansi. Raisi berkata, “Kebijakan pasti kami adalah untuk mengembangkan dan memperdalam hubungan dengan negara-negara Islam, dan jika Musuh umat Islam marah dan kesal dengan hubungan baik antar umat Islam, mereka harus mati karena kemarahan ini karena hari demi hari hubungan kita akan menjadi lebih tulus, lebih dekat dan lebih kuat.”

Pada akhirnya, Sayid Ibrahim Raisi menekankan, “Saat ini, kondisi dunia sedang berubah untuk mendukung perlawanan terhadap musuh dunia Islam. Dengan berkah darah suci para syuhada gerakan Islam global dan kebodohan dibongkar dari masyarakat Muslim, dan hari demi hari perlawanan dan pencarian kebenaran akan semakin kuat dan musuh Islam akan semakin lemah. Ini adalah janji ilahi dan pasti akan menjadi kenyataan.”

Pertemuan persahabatan dengan masyarakat Indonesia tersebut juga ditutup dengan salat berjamaah maghrib bersama, yang turut diikuti Presiden Raisi. Presiden Iran ini juga dijadwalkan untuk kembali melakukan pertemuan persahabatan dengan masyarakat Indonesia di Masjid Istiqlal sembari salat dhuhur berjamaah pada Rabu, (24/5).