Kantor Berita Ahlulbait

Sumber : Parstoday
Jumat

19 Mei 2023

13.19.08
1366960

Cina Bantah Kirim Senjata ke Pihak yang Berperang di Ukraina

Geng Shuang, Wakil Duta Besar Cina untuk PBB mengumumkan bahwa Beijing tidak memberikan senjata kepada pihak mana pun yang terlibat dalam perang antara Ukraina dan Rusia.

Perang antara Rusia dan Ukraina dimulai pada akhir Februari 2022. Sejak itu, negara-negara Barat, khususnya Amerika Serikat mengintensifkan konfrontasi militer dengan mempersenjatai Ukraina. Mereka juga menjatuhkan sanksi kepada Rusia.

Geng Shuang, Wakil Duta Besar Cina untuk PBB dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB Kamis (18/5/2023) melam mengatakan, "Cina selalu mendukung perdamaian dan dialog tentang masalah Ukraina, serta menekankan pembicaraan damai,".

"Cina tidak berpartisipasi dalam perselisihan ini dan bukan pendukung salah satu pihak," ujar Geng Shuang.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Cina, Qin Gang menegaskan bahwa negaranya tidak akan menjual senjata kepada pihak yang terlibat perang di Ukraina dan akan membedakan ekspor militer dan sipilnya.

Menanggapi rumor bahwa Cina sedang mempertimbangkan bantuan militer ke Rusia, Gang mengungkapkan, "Beijing mendukung Rusia secara politik tetapi mempertahankan netralitasnya dalam konflik tersebut,".

Pada saat yang sama, Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan bahwa utusan khusus Beijing dalam perjalanannya ke Kyiv meminta semua pihak untuk mempersiapkan kondisi guna pembicaraan damai dan akhir perang antara Ukraina dan Rusia.

Cina telah mempresentasikan rencana 12 poin untuk perdamaian dan mengakhiri perang di Ukraina, yang mencakup gencatan senjata dan penghentian sanksi Barat terhadap Rusia.

Dalam inisiatif damai ini, Cina telah menekankan dimulainya pembicaraan damai antara Moskow dan Kyiv, gencatan senjata, akhir dari sanksi Barat terhadap Rusia, adopsi langkah-langkah untuk memastikan keamanan fasilitas nuklir, pembuatan penyeberangan kemanusiaan untuk warga sipil  dengan membuat zona aman, dan langkah-langkah untuk memastikan ekspor biji-bijian.

Prakasa perdamaian Cina juga menekankan posisi negaranya untuk secara efektif menjamin kedaulatan, kemerdekaan dan integritas teritorial semua negara dan menyerukan diakhirinya mentalitas Perang Dingin.(PH)

342/