Menurut Kantor Berita ABNA, Ayatullah Reza Ramezani dalam pertemuan dengan seluruh pimpinan dan staff Lembaga Internasional Ahlulbait as di Qom, Republik Islam Iran menyatakan, “Otoritas ilmiah dan spiritual para Imam as diakui oleh semua mazhab Islam. Semua ulama Sunni selalu menekankan keagungan ilmiah dan spiritual para Imam as dan satu-satunya perbedaan dengan Syiah adalah tentang otoritas politik.”
Mengutuk penghancuran makam para Imam oleh Wahhabi di Pemakaman Baqi, Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as ini berkata, "Pandangan ekstremis muncul dan terwujud jika ada kekuatan di pihaknya. Kekuasaan dan kekuatan yang diperoleh Al Saud di Jazirah Arab dan pembagian kerja yang mereka lakukan dalam urusan agama dan kekuasaan menyebabkan peristiwa yang tidak menguntungkan ini.”
Ayatullah Ramezani melanjutkan, “Orang-orang seperti Ibnu Taimiyyah memiliki pemikiran ekstrim dalam pembahasan tawassul dan menghancurkan kuburan, tetapi banyak artikel dalam buku-buku Sunni tentang wajibnya tawassul, dan para ulama Sunni meyakini tawassul kepada orang-orang suci dan pribadi-pribadi yang memiliki posisi spiritual sebagai cara yang absah dan tidak dilarang.”
Ayatullah Ramezani menyatakan bahwa penghancuran makam para Imam Baqi' as tidak hanya menyakiti umat Islam Syiah tetapi juga hati semua kaum muslimin. Ia menambahkan, "Tanggal 8 Syawal merupakan hari peringatan penghancuran makam-makam suci para Imam as di Pemakaman Baqi oleh Wahabisme. Ini adalah hari yang pahit. Setelah penghancuran Baqi, agen Wahabi pergi ke Karbala dan ingin melakukan hal serupa di Karbala, tetapi mereka menghadapi perlawanan Syiah dan tidak mencapai tujuan mereka. Selain itu, pada masa imam-imam lain juga terjadi peristiwa naas, misalnya Mutawakkil ingin menghancurkan makam suci Imam Husain as, tetapi sebagaimana firman Allah Swt bahwa mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, Sementara Allah akan menyempurnakan cahayanya dan Allah Maha Sempurna, sekalipun orang-orang kafir membenci.”
Ayatullah Ramezani juga menekankan tentang perlunya membangun kembali Pemakaman Baqi. “Di anak benua India, mereka telah mengumpulkan tanda tangan untuk rekonstruksi Pemakaman Baqi. Kita memiliki kewajiban untuk memperkenalkan para Imam as kepada umat manusia, tentu saja diantaranya melalui ziarah ke makam-makam suci mereka.” Jelas ulama Iran ini.
Sekretaris Jenderal Lembaga Internasional Ahlulbait as ini di bagian akhir penyampaiannya juga menyatakan, ”Di ruang salat Majelis Qom dan Teheran, pada acara-acara keagamaan, dengan mengadakan program, kita harus menunjukkan kecintaan dan penghormatan kepada para Maksumin as. Selain itu, perlu diadakan salat berjamaah yang rutin yang bertujuan untuk meningkatkan kedekatan, empati dan sinergi antar para pejabat dan staff Lembaga Internasional Ahlulbait as yang merupakan tanda kehidupan kolektif.”