Sejak meraih kekuasaan di Afghanistan pada Agustus 2021, pemerintah Taliban dituduh membatasi aktivitas media.
Laporan terbaru yang diterbitkan dari Afghanistan mengkonfirmasi tuduhan ini.
Dalam laporan terbarunya pada tahun 2022, Pusat Jurnalis Afghanistan mengumumkan sebanyak 600 pusat media aktif telah ditutup sejak Taliban berkuasa.
Tidak hanya itu, ratusan jurnalis dan pekerja media telah meninggalkan Afghanistan, jurnalis wanita dimarjinalisasi, dan kebebasan berekspresi sangat dibatasi.
Menurut kantor berita Shafaqna, organisasi Reporters Without Borders menuntut pembebasan jurnalis Prancis-Afghanistan, Morteza Behbodi yang ditahkan oleh aparat keamanan Taliban.
Organisasi ini beserta 14 media dan jaringan produksi di Prancis mengeluarkan pernyataan menuntut pembebasan Morteza Behbodi.
Behbodi pergi ke Kabul sebulan lalu untuk menyiapkan laporan dari Afghanistan. Namun 48 jam setelah kedatangannya, dia ditangkap oleh Taliban saat menunggu izin untuk kegiatan persnya di negara ini.
Taliban telah menangkap orang Prancis asal Afghanistan ini atas tuduhan spionase.
Pada tahun 2022, Behbodi telah menerima Penghargaan Jurnalis Perang dan Penghargaan Nasional dari surat kabar French.
Pada tahun 2022, lebih dari 119 jurnalis ditangkap di Afghanistan.(PH)
342/